Bencana banjir di Jakarta sudah menjadi langganan warga Jakarta. Setidaknya, terdapat empat waktu ketika Jakarta dilanda banjir besar, yakni pada tahun 2002, 2007, 2014, dan 2015. Meski telah mengalami bencana ini bertahun-tahun, namun belum ada solusi yang signifikan. Martijn Wieriks dari SEPAM Consultants yang bergerak di jasa konsultan manajemen, teknologi, infrastruktur dan pengairan, menyebutkan bahwa Jakarta darurat bencana banjir.
“Setiap tahunnya tanah di Jakarta mengalami penurunan hingga 14 cm. Selain kondisi daratan yang semakin rendah, terdapat tiga faktor besar dari bencana banjir di Jakarta. Faktor-faktor tersebut adalah faktor eksternal yang berasal dari alam seperti intensitas hujan, perubahan iklim, dan penurunan tanah. Lalu, ada faktor yang datang dari peningkatan limpasan yang dipicu oleh penebangan hutan hingga konversi lahan hijau menjadi bangunan. Selain itu, faktor penghalang lainnya seperti minimnya perawatan dan pemeliharaan saluran pembuangan,” ujar Martijn saat konferensi pers acara The Big 5 Construct Indonesia yang akan segera diselenggarakan di Jakarta, Rabu (25/03/2015).
Martijn melajutkan, permasalahan banjir ini hampir tidak bisa dihindari oleh negara di belahan dunia mana pun. Meski begitu, bencana banjir dapat dikendalikan. Di Jakarta, ada tantangan yang sangat besar untuk mengendalikan banjir. Pasalnya, secara geografis Jakarta bisa dikatakan sedang tenggelam. Di wilayah Jakarta Utara, tingkat ketinggian air laut sudah mengkhawatirkan. Untuk itu, dibutuhkan perubahan besar dalam membendung bencana banjir di Jakarta.
Solusinya, sambung Martijn, Jakarta membutuhkan tanggul besar atau yang biasa disebut Sea Wall. Tidak hanya satu, Jakarta butuh dua sea wall. Salah satunya adalah sebuah Giant Sea Wall. Giant Sea Wall ini sedang dikembangkan oleh The National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) untuk Jakarta.
Untuk penjelasan lebih lanjut, dan seperti apa sistem dari Giant Sea Wall ini, Martijn akan membagikannya secara gratis pada acara The Big 5 yang akan diselenggarakan oleh dmgevents bekerja sama dengan PT Infrastructure Asia pada Mei mendatang.