Konten imersif menjadi salah satu inovasi baru yang wajib digunakan oleh merek dalam memproduksi konten pemasaran. Kualitas konten dituntut semakin menarik dan personal sehingga konsumen lebih mudah menangkap pesan yang diusungnya.
Makin canggih teknologi, penyajian konten juga akan kian menarik karena memberi warna dan pengalaman baru. Teknologi seperti VR, AR, layar 3D hingga hologram menjadi sederet teknologi terbaru yang mendukung penyajian konten.
Dengan teknologi tersebut, merek akan bisa lebih interaktif dengan pelanggannya. Sementara itu, konsumsi teknologi-teknologi baru tersebut makin marak di kalangan merek.
Hal ini dibuktikan oleh hasil riset Accenture Interactive yang berjudul Try It. Trust It. Buy It.
BACA JUGA: Cara Builiding Iconic Brand Akan Dikupas di Marketeers Hangout 2023
Mengapa konsumen menginginkan merek-merek memanfaatkan teknologi ini? Berdasarkan laporan tersebut, 52% konsumen yang disurvei ingin melihat produk dengan lebih jelas.
Lalu, 42% konsumen ingin agar mereka mampu menjajal fitur dan kapasitas produk tanpa harus datang ke toko secara langsung. Selain itu, 42% responden ingin menjajal produk terlebih dahulu sebelum membelinya.
Kemudian, 39% konsumen merasa yakin bila pemasaran dilakukan dengan konten yang imersif dan experiential. Lalu, 29% konsumen ingin agar teknologi imersif ini mampu mewadahi keinginan mereka untuk melakukan kustomisasi atas produk sesuai selera mereka.
Secara singkat, penerapan teknologi imersif tidak sekadar urusan pragmatis, seperti peningkatan penjualan. Teknologi ini tentunya dapat membuat pengemasan produk dalam iklan menjadi menarik.
Dengan begitu, konsumen merasa bahwa konten yang ditampilkan menarik, jauh dari perspektif iklan yang terkesan mendorong pembeli untuk merogoh dompet dan membeli produk tertentu.
BACA JUGA: Marketeers Hangout 2023 Akan Kupas Kolaborasi Merek yang Efektif
Laporan yang sama juga menyebut bahwa penerapan teknologi yang imersif ini juga mampu mendorong kepercayaan konsumen untuk membeli produk. Secara global, 4% konsumen yang disurvei mengakui lebih percaya bila merek memiliki dan menerapkan teknologi yang imersif.
Lalu, 34% konsumen yang disurvei mengakui, mereka lebih mudah mengingat merek yang menerapkan teknologi tersebut. Bagaimana membuat konten yang imersif akan lebih dalam di acara Marketeers Hangout 2023.
Dalam sesi Imagining Immersive Experience, Marketeers Hangout akan membawa profesional yang ahli di bidangnya untuk membahas hal ini. Selain itu, Marketeers Hangout juga membawa beberapa nama besar di industri kreatif, profesional di bidang media, brand-brand besar, dan sejumlah ikon pop culture.
Jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dalam Marketeers Hangout 2023 karena kapasitas kursi terbatas.
Editor: Ranto Rajagukguk