Ada yang menarik dalam pengambilan keputusan investasi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Ternyata investor Indonesia mengandalkan faktor keberuntungan dalam berinvestasi. Hasil riset terbaru dari Manulife mencatat dengan mengandalkan faktor hoki, investor Indonesia berharap dapat meraih imbal hasil investasi sebesar 14,5% pada tahun 2015, walaupun 68% investor akan menyimpan dananya pada tabungan atau deposito.
Sebanyak 81% investor Indonesia mengatakan mereka puas dengan imbal hasil investasi mereka pada 2014 lalu yang ditempatkan pada tabungan atau deposito, properti dan asuransi. Jumlah investor yang puas ini lebih tinggi dibandingkan dengan di negara Asia lainnya.
Lebih dari setengah investor yang merasa puas (54%) mengaitkan kesuksesan mereka dengan “faktor keberuntungan”, sementara lebih dari seperempat investor mengaitkannya dengan alasan “kejadian yang tidak terduga”.
Sayangnya, tidak terlihat adanya indikasi pengambilan keputusan investasi yang berdasarkan keahlian dan strategi yang mumpuni. Sebagai perbandingan, di negara-negara Asia lainnya, para investor yang merasa puas mengaitkan kesuksesan mereka dengan pengelolaan investasi yang bijaksana, termasuk secara aktif melakukan rebalancing dan diversifikasi portofolio serta mengambil risiko dalam jumlah yang tepat.
Investor Indonesia juga paling percaya diri ketika ditanya tentang proyeksi imbal hasil investasi pada tahun 2015. Hampir seperempat investor (24%) berharap mendapatkan imbal hasil investasi sebesar 20% atau lebih, dan secara rata-rata investor Indonesia mengharapkan imbal hasil investasi sebesar 14,5 persen, jauh diatas angka investor di Asia yang mengharapkan 10,2%. Namun demikian, 68% investor Indonesia berencana untuk terus menambah porsi dana tunai selama enam bulan ke depan, dan 56% ingin menambah porsi investasi di properti.
Menurut Putut E. Andanawarih, Director of Business Development, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, porsi alokasi yang besar pada tabungan/deposito dan properti sebenarnya tidak sejalan dengan harapan investor yang menginginkan imbal hasil investasi sebesar 14,5% pada tahun 2015 ini. “Tingkat suku bunga deposito di Indonesia saat ini hanya setengahnya, yaitu sekitar 7-8% dan menurut pemerintah Indonesia akan ada kenaikan inflasi sebesar 3-5% pada tahun 2015, yang artinya imbal hasil dari simpanan di bank akan jauh lebih rendah,” tutupnya.