Mengembangkan Kepercayaan Diri untuk Personal Branding di Era Digital

marketeers article
Yesi Pumaningsih, Deputy CEO of Estetika dr. Affandi saat Roadshow Campus Marketeers Club (CMC) di Universitas Gadjah Mada, Jogja (Foto: Marketeers/Nugraha)

Kepercayaan diri bukan hanya tentang rasa percaya pada kemampuan diri, tetapi juga fondasi untuk membangun personal branding yang kuat.

Di era digital ini, personal branding menjadi salah satu kunci sukses yang penting dalam dunia profesional dan sosial. Namun, bagaimana sebenarnya kepercayaan diri dapat mendukung pengembangan citra diri di ruang digital?

Kepercayaan diri atau self-confidence adalah sikap positif yang harus dimiliki oleh setiap individu. Sikap ini mencerminkan bagaimana seseorang melihat dan mempercayai potensi, bakat, dan kemampuannya tanpa merasa tertekan oleh penilaian orang lain.

“Sikap percaya diri adalah faktor utama yang memengaruhi kesuksesan. Individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi lebih berpeluang sukses dibanding mereka yang minder dan rendah diri,” kata Yesi Pumaningsih, Deputy CEO of Estetika dr. Affandi saat Roadshow Campus Marketeers Club (CMC) di Universitas Gadjah Mada, Jogja pada Senin (4/11/2024).

BACA JUGA: Membangun Personal Branding dari Tren “Gaya Hidup Tak Sesuai Pekerjaan”

Kepercayaan Diri dan Personal Branding

Dalam dunia profesional, personal branding membantu Anda menampilkan citra yang diinginkan kepada publik. Kepercayaan diri adalah dasar untuk memperkuat citra ini, karena orang yang percaya diri cenderung tampil lebih baik, lebih nyaman, dan lebih meyakinkan.

Sebagai contoh, kesan pertama seseorang sering kali memengaruhi pandangan orang lain terhadap mereka di lingkungan sosial atau profesional.

“Kesan pertama sangatlah penting ketika kita bersosialisasi. Kulit yang sehat dapat membantu kamu lebih percaya diri,” ujar Yesi.

Kepercayaan diri juga membantu mengurangi ketidaknyamanan sosial dan mendorong kemudahan bersosialisasi, sehingga citra diri yang dibangun menjadi lebih positif dan menarik.

Langkah-langkah Membangun Kepercayaan Diri

Yesi menyarankan beberapa cara untuk meningkatkan kepercayaan diri seperti mengenali diri sendiri, yakni mencari tahu kelebihan dan kelemahan diri adalah langkah pertama untuk membangun kepercayaan diri yang kokoh.

Kemudian berpikir positif, menjaga pikiran positif dapat membantu menghadapi tantangan dengan lebih tenang. Lalu melakukan hobi dan keterampilan baru. Terus mencoba hal-hal baru akan meningkatkan rasa percaya diri pada kemampuan diri.

Terakhir mengubah gaya hidup sehat, gaya hidup yang baik memengaruhi kesehatan fisik dan mental, yang pada akhirnya mendukung kepercayaan diri.

BACA JUGA: Belajar Personal Branding dari Komeng si Pemecah Rekor Legislatif

Merawat Kulit sebagai Bagian dari Personal Branding

Selain aspek mental, kondisi fisik, khususnya kulit, memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan diri. Kulit yang sehat dapat menjadi dasar yang kuat dalam pembentukan kesan pertama yang positif.

“Kondisi kulit kita tidak hanya ditentukan oleh genetik dan usia, tetapi juga dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan,” tambah Yesi.

Gaya hidup yang memengaruhi kesehatan kulit termasuk olahraga yang teratur seperti cardiovascular, yoga, strength training, pilates, dan renang. Selain itu, konsumsi buah-buahan yang kaya vitamin seperti stroberi, jeruk, mangga, alpukat, dan kiwi juga mendukung kesehatan kulit.

Yesi menambahkan bahwa penggunaan produk perawatan kulit secara rutin juga menjadi salah satu langkah yang tidak bisa diabaikan.

“Dengan kulit yang sehat, seseorang akan lebih percaya diri dan berkesan positif baik di dunia nyata maupun di media sosial,” jelasnya.

Penggunaan skincare yang sesuai, seperti produk yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit orang Indonesia, dapat membantu menjaga keseimbangan kelembaban kulit, mencerahkan, dan mencegah tanda-tanda penuaan.

Personal Branding di Era Digital Lebih dari Sekadar Penampilan

Di era media sosial, personal branding tidak hanya dibentuk melalui kepercayaan diri dalam berinteraksi langsung, tetapi juga melalui “persona” digital.

Di dunia maya, individu dapat menyampaikan identitas dan karakteristik diri yang diinginkan melalui unggahan, gaya bahasa, hingga konten yang dibagikan.

Yesi menekankan bahwa personal branding di dunia digital dapat diraih dengan menjaga persona yang menarik, percaya diri, dan relevan dengan audiens.

Dalam hal ini, menjaga kesehatan dan penampilan kulit mendukung citra yang positif dan membantu membangun kepercayaan diri yang kuat.

Kesimpulannya, mengembangkan kepercayaan diri bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi juga menjadi langkah awal dalam membentuk personal branding yang kuat di era digital.

Sikap percaya diri yang sehat akan membuka jalan untuk berinteraksi dengan lebih baik, baik dalam kehidupan sosial maupun profesional.

Dengan merawat kesehatan diri, menjaga pikiran positif, dan memperhatikan gaya hidup, individu dapat membangun citra diri yang profesional dan menarik.

Pada akhirnya, kepercayaan diri yang autentik dan positif adalah fondasi terbaik untuk menghadapi tantangan dan peluang di era digital ini.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS