BEBERAPA TULISAN di blog ini mengangkat tema Marketing 3.0—marketing yang berbasiskan nilai-nilai human spirit yang peduli pada orang (people) dan keplanetan (planet) selain tentunya keuntungan (profit). Pengertian tersebut bagaikan sebuah misi yang perlu diterjemahkan dalam beberapa misi konkret. Philip Kotler yang berkolaborasi menulis konsep Marketing 3.0 bersama Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan ini menerjemahkan Marketing 3.0 dalam 10 kredo yang kudu diperhatikan oleh para pemasar di era sekarang.
Kredo I: Cintai Pelanggan dan Hormati Pesaing
Mencintai pelanggan berarti meraih loyalitas mereka dengan cara memberikan nilai yang tinggi dan menyentuh perasaan dan jiwa mereka. Ingat bahwa keputusan konsumen untuk membeli maupun menjadi pelanggan loyal pada sebuah merek juga dipengaruhi oleh perasaan. Lebih dari ini, pebisnis dan pemasar kudu bisa menghormati pesaing. Berkompetisi secara fair menjadi penting. Dua hal tadi saling terkait erat. Bila pebisnis tidak bisa menghormati pesaing—misalnya menghalalkan segala cara untuk menghancurkan bisnis pesaing—pebisnis tersebut juga bisa kehilangan kepercayaan pelanggan mengingat apa yang ia lakukan pada pesaing suatu ketika juga bisa ia lakukan pada pelanggannya.
Kredo II: Tanggaplah pada Perubahan dan Siaplah untuk Berubah
Pemasar kudu siap dan berani berubah. Mengingat zaman sekarang cepat sekali berubah dan menyuguhkan aneka kejutan yang tidak jarang memberi ketidakpastian. Teknologi informasi semakin berkembang dan membuat para pesaing dan pelanggan semakin pintar. Pemasar tidak bisa lagi terkungkung dengan konsep dan cara-cara lawas karena hanya akan membuatnya ketinggalan zaman. Pola dan strategi komunikasi dengan pelanggan pun harus diubah sesuai kondisi zamannya. Sebab itu, semangat untuk belajar terus menerus dan meng-upgrade diri menjadi hal penting bagi pemasar.
Kredo III: Jaga Reputasi dan Pastikan Jati Diri yang Sebenarnya
Di era pemasaran sekarang, reputasi merek sangatlah penting bahkan jadi segalanya bagi merek tersebut. Gambarannya, bila ada dua produk yang mempunyai kualitas yang sama, pelanggan akan cenderung memilih produk yang reputasi mereknya lebih kuat. Selain itu, merek kudu mempunyai positioning dan diferensiasi tegas agar benar-benar dikenali oleh pelanggan. Menjaga reputasi tak lain adalah membangun karakter dari merek tersebut—tidak sekadar membangun merek sambil bernarsis ria.
Kredo IV: Sasarlah Pelanggan yang Mendapatkan Manfaat Paling Banyak
Di tengah pelanggan yang beragam, segmentasi menjadi utama. Kita tak perlu melayani semua orang. Cukup melayani mereka yang paling siap untuk membeli produk maupun jasa—termasuk yang mendapatkan manfaat dari pembelian dan relasi tersebut.
Kredo V: Selalu Tawarkan Paket yang Bagus dengan Harga yang Wajar
Produk yang kita tawarkan harus berkualitas. Tidak boleh menjual produk berkualitas rendah dengan harga tinggi. Pemasaran juga harus mengusung nilai keadilan, khususnya bagi pelanggan. Pemasar harus jujur pada pelanggan mengingat di era horisontal seperti sekarang ini pelanggan jauh lebih pintar—bahkan bisa lebih paham pada pengetahuan produk ketimbang si pemasar. Sekali merek ketahuan berbohong, pelanggan bakal meninggalkan merek tersebut.
Kredo VI: Pastikan Selalu Ada utnuk Pelanggan dan Sebarkan Kabar Baik
Pemasar harus senantiasa terkonek dengan pelanggan. Apalagi sekarang adalah era di mana berjibun media informasi dan komunikasi. Dengan gampang, pelanggan akan menghubungi pengelola merek. Sebab itu, jangan pernah membuat konsumen kesulitan untuk menemui kita. Selain itu, sebarkan berbagai informasi positif yang berguna bagi pelanggan.
Kredo VII: Raih Pelanggan, Pertahankan, dan Kembangkan Mereka
Memiliki pelanggan tidak membuat tugas pemasar selesai. Justru tugas pemasar yang utama dimulai, yakni mengelola dan mempertahankan pelanggan. Ada banyak cara untuk mengelola pelanggan ini. Mengingat karakter pelanggan berbeda-beda, sebisa mungkin pemasar kudu bisa mengenal secara personal para pelanggannya. Dengan mengenal mereka, pemasar bisa memahami apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, preferensi, sekaligus perilaku mereka. Menciptakan kepuasan emosional dan rasional menjadi penting di sini.
Kredo VIII: Apa pun Bisnisnya, Jadilah Senantiasa Bisnis Pelayanan
Bisnis pelayanan tak sebatas pada hotel maupun restoran. Semua bisnis harus bisa menyuguhkan servis prima kepada pelanggan. Tentunya, servis yang dijalankan dengan penuh empati dan ketulusan. Setiap bisnis adalah bisnis jasa karena setiap produk memberikan pelayanan kepada konsumen.
Kredo IX: Senantiasa Menyempurnakan QCD (Quality, Cost, dan Delivery) dari Proses Bisnis
Proses bisnis selalu ditingkatkan, dari sisi kualitas, harga, maupun proses distribusinya kepada pelanggan. Dalam rangkaian proses ini, pemasar harus selalu menetapi janji yang ia berikan kepada pelanggan, pemasok, dan distributor. Jangan pernah berbohong dalam hal kualitas, kuantitas, harga, maupun waktu penyampaian.
Kredo 10: Kumpulkan Informasi yang Relevan, Gunakan Kebijaksanaan dalam Pengambilan Keputusan Akhir
Pemasar senantiasa memperbarui pengetahuan dan keterampilannya mengingat pengetahuan anyar hadir dengan cepat. Pengetahuan dan pengalaman yang kita buat akan menentukan keputusan akhir yang kita buat. Dengan didukung oleh kematangan jiwa dan kejernihan hati, pemasar akan dengan cepat mengambil keputusan dengan cepat berdasarkan kebijaksanaan yang dimiliki.
*Sumber ilustrasi I : http://www.freefoto.com