Shinzo Abe menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang selama dua periode. Pada periode kedua, ia terkenal karena kebijakan yang disebut sebagai Abenomics. Abe menjabat sejak 2006. Sejak berkuasa pada akhir 2012, Abe dan jajaran pemerintahannya meluncurkan paket kebijakan komprehensif untuk menghidupkan kembali ekonomi Jepang dari deflasi selama dua dekade, sambil mempertahankan disiplin fiskal. Program ini kemudian dikenal sebagai Abenomics.
Berdasarkan data yang dihimpun Marketeers dari laman resmi pemerintah Jepang, Abenomics memberikan perubahan signifikan pada pertumbuhan negeri Sakura dibandingkan pada tahun 2012. Sejak tahun 2012 hingga sekarang, nominal GDP Jepang meningkat sebanyak US$ 451 miliar. Kini, nominal GDP Jepang berada di angka US$ 5.096 miliar.
Selain itu, Abenomics juga membantu menurunkan angka pengangguran di Negara Sakura. Sebelum diterapkannya Abenomics, Jepang memiliki angka pengangguran sebanyak 4,3% dari total jumlah penduduk. Kini, Jepang memiliki angka pengangguran sebanyak 2,4% dari total penduduk.
Jumlah penduduk yang bekerja tercatat bertambah sebanyak 4,4 juta penduduk, dengan 3,3 juta di antaranya merupakan perempuan. Selama Abenomics dijalankan, Jepang telah meningkatkan tingkat partisipasi perempuan di dalam dunia kerja. Dari data pemerintah Jepang, persentase partisipasi perempuan pada dunia kerja dihitung sejak usia 15 hingga 64 tahun, meningkat dari 70,7% menjadi 73,6%.
Pendapatan pemerintah Jepang dari pajak juga mulai menanjak. Dalam data tersebut, pemerintah negeri Sakura meraup pendapatan dari pungutan pajak sebanyak US$ 550 miliar pada tahun ini. Angka tersebut bertambah sebanyak hampir US$ 149 miliar, dibandingkan pendapatan pajak pada tahun 2012 yang berjumlah US$ 402 miliar.
Karena kebijakan tersebut dan dampaknya selama hampir satu dekade, Shinzo Abe menjadi Perdana Menteri Jepang yang cukup tersohor. Abenomics membawa Jepang keluar dari masa-masa resesi yang berkepanjangan.
Shinzo Abe sendiri wafat pada pekan ini. Berdasarkan beragam laporan, Shinzo Abe wafat akibat tertembak saat sedang berpidato. Ia segera dibawa menuju ke rumah sakit usai insiden tersebut. Namun naas, nyawanya tak tertolong usai terkena tembakan di bagian dada dan leher. Pelaku merupakan eks Angkatan Laut Jepang bernama Tetsuya Yamagami.
Editor: Ranto Rajagukguk