Influencer Yitta Dali Wassink meninggal dunia pada Kamis (18/7/2024). Suami dari pesinetron Jennifer Coppen itu mengembuskan napas terakhirnya setelah mengalami kecelakaan tunggal yang mengakibatkan sejumlah luka parah, salah satunya patah tulang rahang.
Sebagaimana dilaporkan Antara, pihak kepolisian menyebut bahwa lelaki kelahiran 6 Juni 2002 itu mengalami luka lecet di dada, punggung, patah tulang rahang, selangka kiri, siku, dan rusuk. Patah tulang rahang pun diklaim sebagai cedera yang paling fatal.
Melansir Mayo Clinic, patah tulang rahang seperti yang dialami Dali Wassink sejatinya jarang menyebabkan kematian langsung. Namun, komplikasi serius yang timbul dari cedera ini bisa berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan tepat.
BACA JUGA: 3 Risiko Komplikasi Transplantasi Ginjal yang Dilakukan Nam Yoon Soo
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kematian:
Infeksi Parah
Jika patah tulang rahang menyebabkan infeksi serius yang tidak diobati, ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk ke dalam darah. Kondisi ini dikenal sebagai sepsis, yang mana sangat berbahaya dan memerlukan perawatan medis darurat.
Gangguan Jalan Napas
Patah tulang rahang dapat menyebabkan pembengkakan atau pendarahan yang menghalangi jalan napas. Faktor ini sangat berbahaya, sebab berpotensi menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
Cedera Kepala Bersamaan
Patah tulang rahang sering terjadi akibat trauma tumpul yang juga dapat menyebabkan cedera kepala. Cedera kepala yang parah, seperti pendarahan otak atau trauma otak, bisa berakibat fatal.
BACA JUGA: Cegah Orang Tua Berpulang dalam Kondisi Lonely Death dengan 5 Cara Ini
Komplikasi Pembedahan
Jika pembedahan diperlukan untuk memperbaiki patah tulang rahang, ada risiko komplikasi dari prosedur tersebut. Termasuk, reaksi terhadap anestesi, pendarahan berlebihan, atau infeksi pasca operasi yang dapat berujung pada kondisi kritis.
Itulah beberapa komplikasi patah tulang rahang yang bisa menyebabkan kematian. Karena itu, penting untuk segera mencari perawatan medis jika ada tanda-tanda patah tulang rahang agar mengurangi risiko komplikasi serius.
Editor: Ranto Rajagukguk
