Mengenal Dekubitus, Luka yang Dialami Mendiang Laura Anna

marketeers article
Laura: A True Story of Fighter. (Sumber: IMDB)

Film Laura: A True Story of a Fighter makin dekat dengan jadwal tayangnya di bioskop. Meski kisahnya belum mengudara, pembahasan tentang luka dekubitus yang dialami oleh mendiang Laura Anna baru-baru ini kembali diperbincangkan.

Pembahasan tersebut bermula saat sang mantan kekasih, Gaga Muhammad menyinggung soal penyebab meninggalnya Laura Anna. Ia mengeklaim bahwa mendiang berpulang karena sakit, bukan kecelakaan yang disebabkan olehnya.

Seolah tak terima dengan pernyataan tersebut, Greta Irene yang merupakan kakak Laura Anna pun kembali mengingatkan bahwa penyakit yang dimaksud tidak lain disebabkan oleh Gaga. Kecelakaan kala itu membuat adiknya tak bisa bergerak hingga membuat bagian bokongnya bolong.

BACA JUGA: Mengenal Spinal Cord Injury yang Dikisahkan dalam Film LAURA

Lantas, sebenarnya apa itu dekubitus?

Melansir John Hopkins Medicine, dekubitus atau juga dikenal sebagai luka tekan adalah kondisi di mana terjadi kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya akibat tekanan berkepanjangan pada kulit. Tekanan berkelanjutan itu menghambat aliran darah ke kulit dan jaringan sekitarnya.

Kondisi tersebut umumnya terjadi pada individu yang memiliki mobilitas terbatas, seperti mereka yang terbaring di tempat tidur untuk jangka waktu lama atau pengguna kursi roda. Area tubuh yang paling sering terkena adalah bagian yang kurang berlemak dan berotot, seperti tumit, siku, panggul, dan tulang ekor.

Seseorang yang mengidap kondisi ini biasanya menunjukkan gejala awal berupa kulit berubah warna seperti muncul bercak merah pada orang berkulit terang, dan muncul bercak ungu atau biru pada orang berkulit gelap.

BACA JUGA: 5 Ciri Gangguan Kepribadian Dependen seperti yang Dialami Harley Quinn

Pengobatan dekubitus sendiri tergantung pada tingkat keparahan luka. Salah satunya dengan mengubah posisi tubuh secara teratur dan menggunakan alat bantu untuk mengurangi tekanan pada area yang terkena.

Selain itu, penting juga untuk membersihkan luka dengan lembut dan menggunakan pakaian yang sesuai untuk menjaga kelembapan sekaligus mencegah infeksi. Seandainya terjadi infeksi, antibiotik mungkin diperlukan. Dalam kasus yang parah, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki luka.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS