Memiliki kulit putih tidak menjamin kulit tersebut sehat. Sayangnya, masih banyak perempuan di Asia yang menjadikan kulit putih sebagai standar kecantikan. Survei ZAP Beauty Index yang dilakukan kepada lebih dari 17 ribu perempuan Indonesia menemukan, satu dari empat remaja di bawah 18 tahun merasa lebih penting memiliki kulit putih dibandingkan merasa bahagia.
Dokter sekaligus Medical and Training Manager ZAP Clinic, Adinda Fitri Ningtyas pun angkat bicara soal kriteria kulit sehat. Kira-kira seperti apa? Kulit sehat menurut Adinda ditandai dengan kulit yang bersih. “Jika dilihat kasat mata dan tidak terlihat adanya jerawat atau komedo di wajah. Warna kulit yang sehat juga tidak selalu putih, melainkan merata. Tidak belang atau berbeda-beda,” ungkap Adinda di Jakarta, Jumat (14/09/2018).
Kulit yang sehat juga memiliki elastisitas yang baik ditandai dengan kulit yang bisa meregang dan kembali ke keadaan normal. “Kulit yang elastisitasnya baik menandakan bahwa kulit memiliki kadar air yang cukup dan juga lembab. Itu sebabnya diwajibkan meminum air delapan gelas sehari,” tutur Adinda.
Selanjutnya, kulit sehat memiliki tekstur yang lembut. Menurut Adinda, permukaan kulit yang rata terutama halus dan lembut menandakan tidak adanya sel kulit mati dan memiliki kadar kelembapan yang cukup.
Sayangnya, 73,1% perempuan Indonesia masih mendefinisikan cantik sebagai kulit yang bersih, cerah dan glowing dibandingkan bertubuh sehat dan bugar. Kesadaran untuk menjaga kesehatan kulit pun perlu dibangun dibanding sekadar sibuk membuat kulit tampak lebih putih. Kembali lagi, “kulit putih belum tentu kulit yang sehat,” tegas Adinda.
Editor: Eko Adiwaluyo