Mengenal FOPO, Perasaan Takut akan Opini Orang Lain

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Pernahkah Anda merasa sungkan untuk melakukan sesuatu karena takut bagaimana orang lain menilai Anda? Fenomena ini dikenal sebagai Fear of People’s Opinion (FOPO), yang mana membuat seseorang terlalu memikirkan opini orang lain tentang dirinya sendiri.

Melansir Huffpost, FOPO adalah ketakutan terhadap pendapat orang lain yang mendorong Anda untuk selalu mencari penerimaan dan menghindari penolakan. Istilah ini pertama kali diciptakan oleh Michael Gervais, seorang psikolog yang juga menulis buku The First Rule of Mastery: Stop Worrying About What People Think of You.

Menurutnya, FOPO merupakan mekanisme antisipasi yang membuat seseorang jadi waspada secara sosial. Ini berarti ketika berada di sekitar orang lain, Anda lebih cenderung berfokus pada bagaimana orang lain melihat Anda daripada apa yang sebenarnya Anda rasakan.

BACA JUGA: Merasa Hidup Tak Berarti? Lakukan 5 Hal Ini

Misalnya, Anda merasa perlu tertawa pada lelucon yang tidak lucu, atau berpura-pura tahu tentang suatu topik hanya agar tidak terlihat “bodoh.” Hal-hal semacam ini sejatinya melelahkan, sehingga bukannya tak mungkin akan menghambat perkembangan diri.

Tak hanya itu, ada beberapa tanda yang mengindikasikan Anda mengalami FOPO. Di antaranya memeriksa ponsel ketika berada di tengah keramaian untuk terlihat sibuk, serta menghabiskan waktu lebih lama di kantor hanya karena atasan masih ada di sana.

BACA JUGA: Hadapi Masa Sulit dengan Burnt Toast Theory, Begini Caranya

Cara Mengatasi FOPO

Fokus pada diri sendiri. Alih-alih terlalu memikirkan pendapat orang lain, cobalah untuk fokus pada apa yang sebenarnya Anda inginkan dan rasakan. Hal ini akan membantu mengembalikan kontrol pada diri sendiri.

Latih teknik pernapasan. Ketika mulai merasa cemas, teknik pernapasan dan self-talk positif dapat membantu menenangkan pikiran. Pasalnya, menghadapi kecemasan secara langsung bisa membantu merasa lebih percaya diri.

Identifikasi nilai dan tujuan Anda. Cobalah fokus pada identitas berbasis performa ke identitas berbasis tujuan. Temukan apa yang benar-benar penting bagi Anda, bukan apa yang dianggap penting oleh orang lain.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda bisa lebih bebas dari ketakutan akan opini orang lain dan menjalani hidup yang lebih autentik. Jika perasaan tersebut tak kunjung membaik, cobalah berkonsultasi dengan profesional.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS