Gas alam adalah salah satu sumber energi yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan manusia. Sebagai salah satu bahan bakar fosil, gas alam terbentuk melalui proses geologi yang panjang dan kompleks.
Secara kimia, gas alam terdiri atas campuran hidrokarbon ringan seperti metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8), dan butana (C4H10).
“Gas alam adalah campuran hidrokarbon ringan yang terbentuk secara alami yang bercampur dengan beberapa senyawa non hidrokarbon. Sebagian besar gas alam tersusun atas metana sekitar 80%, etana 5-10% dan sedikit alkana yang lebih tinggi, Propana (C3H8) dan Butane (C4H10) = < 5,” ujar Sugeng Riyono, Ketua Umum National Centre for Sustainability Reporting (NCSR) Divisi Energi lewat online, Minggu (23/7/2023).
Gas alam biasanya ditemukan di bawah lapisan batuan bumi, terperangkap di dalam formasi geologis yang disebut “cangkang”. Untuk mengaksesnya, sumur-sumur gas dibor ke dalam bumi.
Salah satu alasan mengapa gas alam menjadi sumber energi yang populer adalah karena kebersihannya. Ketika dibakar, gas alam menghasilkan karbon dioksida (CO2) lebih sedikit dibandingkan dengan bahan bakar fosil lain seperti batu bara atau minyak bumi.
Hal ini berarti penggunaan gas alam dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatifnya terhadap perubahan iklim.
BACA JUGA: Industri Migas Alami Penurunan Hingga 30% Saat Pandemi
Selain kebersihan, gas alam juga memiliki efisiensi yang tinggi. Ketika digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik atau pemanas, gas alam menghasilkan lebih banyak energi dibandingkan dengan bahan bakar lain dalam jumlah yang sama.
Efisiensi ini membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis dan ramah lingkungan. Gas alam memiliki beragam aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Selain digunakan untuk pembangkit listrik dan pemanas, gas alam juga digunakan dalam industri manufaktur, transportasi, dan sektor komersial. Di rumah tangga, gas alam sering digunakan sebagai sumber energi untuk memasak dan pemanas air.
Indonesia merupakan salah satu produsen gas alam terbesar di dunia. Potensi sumber daya alam ini memberikan dampak positif bagi perekonomian negara.
Selain itu, Indonesia juga aktif dalam perdagangan gas alam internasional, menjadikannya sebagai salah satu komoditas ekspor yang bernilai tinggi. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan gas alam juga perlu dikelola dengan bijaksana.
Sumber daya alam ini tidak dapat diperbaharui dan dapat habis jika tidak dimanfaatkan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk mempromosikan penggunaan energi terbarukan dan mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan guna menjaga keberlanjutan penggunaan gas alam dan sumber daya alam lainnya.
BACA JUGA: Ini Pelumas Shell dari Gas Alam untuk Motor Bermesin Besar
“Gas alam menjadi sumber energi yang dapat bersaing dan mungkin dapat melampaui minyak bumi, gas alam juga sering didistribusikan di seluruh dunia dengan kapal kapal tanker besar untuk menghemat ruang, maka gas dicairkan (-160oC), sebab 1 meter kubik gas cair setara dengan 600 meter kubik gas pada tekanan atmosfer. Tanker besar dapat mengangkut lebih dari 100.000 meter kubik gas cair,” tutur Sugeng.
Kesimpulannya, gas alam merupakan sumber energi yang penting dan berharga bagi manusia. Kebersihannya, efisiensinya, serta beragam aplikasinya membuatnya menjadi pilihan yang menarik dalam memenuhi kebutuhan energi dunia.
Namun, kesadaran akan pentingnya pengelolaan yang berkelanjutan juga harus menjadi fokus agar gas alam tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Editor: Ranto Rajagukguk