Pengertian industri adalah sekelompok perusahaan yang terkait berdasarkan kegiatan bisnis utamanya. Dalam ekonomi modern, ada banyak sekali klasifikasi industri.
Klasifikasi ini biasanya dikelompokkan ke dalam kategori yang lebih besar yang disebut sektor. Biasanya, bisnis yang serupa akan dikelompokkan ke dalam industri berdasarkan produk utama yang diproduksi atau dijual.
Ini secara efektif menciptakan kelompok industri yang dapat digunakan untuk mengisolasi bisnis dari orang-orang yang berpartisipasi dalam aktivitas yang berbeda. Investor dan ekonom sering mempelajari industri untuk lebih memahami faktor dan batasan pertumbuhan laba perusahaan.
Perusahaan yang beroperasi dalam industri yang sama dapat dibandingkan satu sama lain untuk mengevaluasi daya tarik relatif suatu perusahaan dalam industri tersebut.
BACA JUGA: PPKM Dicabut, Industri Ritel Diproyeksikan Tumbuh 4,8%
Klasifikasi Industri
Industri setidaknya diklasifikasikan ke dalam empat kategori yang pembagiannya didasari proses bisnis tersebut berjalan.
Primer
Industri ini meliputi pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan, penggalian, dan ekstraksi mineral. Dari sini dapat terbagi lagi menjadi dua kategori, yaitu industri genetik, produksi bahan baku yang dapat ditingkatkan dengan campur tangan manusia dalam proses produksi lalu industri ekstraktif, produksi bahan baku yang dapat habis serta tidak dapat ditambah melalui budi daya.
Industri primer adalah industri yang cenderung mendominasi perekonomian negara-negara terbelakang dan berkembang. Akan tetapi, seiring berkembangnya industri sekunder dan tersier, bagiannya dari output ekonomi pun cenderung menurun.
Sekunder
Industri sekunder dapat dibagi menjadi industri berat atau skala besar, dan ringan atau skala kecil. Industri skala besar umumnya membutuhkan investasi modal besar dalam pabrik dan mesin, melayani pasar yang besar dan beragam termasuk industri manufaktur lainnya, memiliki organisasi industri yang kompleks dan seringkali tenaga kerja khusus yang terampil, dan menghasilkan volume output yang besar.
Contohnya, adalah penyulingan minyak bumi, manufaktur baja dan besi, manufaktur kendaraan bermotor dan mesin berat, produksi semen, pemurnian logam non ferrous, pengepakan daging, dan pembangkit listrik tenaga air.
BACA JUGA: Flip’NFry Optimistis Tangkap Peluang di Industri Kuliner
Tersier
Sektor yang luas ini, juga disebut industri jasa. Meskipun tidak menghasilkan barang berwujud, industri ini menyediakan jasa atau keuntungan tak berwujud atau menghasilkan kekayaan.
Sektor ini umumnya mencakup perusahaan swasta dan pemerintah. Industri ini antara lain perbankan, keuangan, asuransi, investasi, dan jasa real estate, perdagangan grosir, eceran, penjualan kembali, angkutan, layanan profesional, konsultasi, hukum, pariwisata, hotel, restoran, hiburan, layanan perbaikan dan pemeliharaan, layanan kesehatan, kesejahteraan sosial, administrasi, kepolisian, keamanan, serta pertahanan.
Kuartener
Perpanjangan industri tersier yang sering diakui sebagai sektornya sendiri, industri kuarterner, berkaitan dengan produk dan layanan berbasis informasi atau berorientasi pengetahuan. Seperti sektor tersier, ini terdiri atas campuran usaha swasta dan pemerintah.
Industri dan kegiatan di sektor ini meliputi sistem informasi dan teknologi informasi (IT), penelitian dan pengembangan, termasuk pengembangan teknologi dan penelitian ilmiah, analisis, konsultasi keuangan, layanan media dan komunikasi, serta pendidikan.
Editor: Ranto Rajagukguk