Mengenal Karakteristik Pasar Millennials Filipina

marketeers article

Filipina menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi paling dinamis di kawasan Asia Pasifik. Didominasi oleh penduduk berusia 24 tahun, tak bisa dipungkiri jika millennials menjadi salah satu penggerak ekonomi Filipina. Berbagai brand berebut kesempatan untuk menggarap market ini. Namun, sudahkah mereka melakukan pendekatan yang tepat dengan karakteristik milennials Filipina?

Ditemui dalam gelaran Asean Marketing Summit 2018, President and Managing Director Post10 Worldwide Philippines Arlene Padua mendefinisikan millennials dan Gen Z yang lahir di antara 1996-2012 tak begitu memiliki karakteristik berbeda. Lahir dan tumbuh di era digital, mereka memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi terdahulu.

“Berkat kemudahan yang diberikan melalui teknologi digital dari gadget yang mereka miliki, millennials lebih multitasking dibandingkan generasi terdahulu, dan tentu lebih intelligent. Sayangnya, akibat terlalu multitasking, mereka cenderung lebih mudah terdisrupsi dalam berkonsentrasi,” kata Arlene di Jakarta, Kamis (06/09/2018)

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi brand, terlebih saat mencoba untuk mempromosikan produk mereka kepada millennials.

So, how to sell to them?

Di Filipina, Arlene mengatakan millennials sangat percaya terhadap influencers dibandingkan endorsers. Dan, Instagram menjadi salah satu channel yang paling mereka gemari. Kemampuan brand untuk mengemas produk mereka secara instagramable pun menjadi kewajiban untuk memikat millennials Filipina.

They loves to buy instagramable item. Bahkan saat makan saja, mereka harus mengambil gambar yang instagramable lebih dahulu untuk diunggah ke Instagram,” jelas Arlene yang juga menjabat sebagai CPM Asia 2017-2018 President of Philippine Marketing Association.

Menurut Arlene, untuk membidik millennials Filipina, selain harus mengemas produk yang instagramable, brand juga dapat menggunakan video dan musik dalam upaya meningkatkan engagement dengan millennials.

“66% millennials Filipina mengatakan musik menjadi salah satu cara terbaik untuk mengikat ataupun meningkatkan engagement dengan produk atau brand. Selain itu, mereka juga menyukai konten video, berapapun durasinya,” jelas Arlene.

Millennials Filipina juga lebih tertarik pada produk dengan harga terjangkau, berkualitas, dan brand yang populer di kalangan mereka.

“Untuk bisa menjadi brand yang populer di kalangan milennials Filipina, brand bisa merangkul influencers (bukan endorsers). Pasalnya, daya beli millennials di Filipina sangat terpengaruh oleh lingkungan pertemanan mereka, orang tua, dan para influencer. Mereka juga tidak lepas dari perilaku mencari review mengenai produk yang mereka inginkan,” terang Arlene.

Memilih influencer pun tak bisa sembarangan. Arlene menambahkan, brand harus benar-benar memahami siapa target market mereka, dan memilih influencer dengan latar belakang atau audiens yang sesuai dengan market tersebut.

Pada akhirnya, melalui produk yang instagramable, konten video yang menarik, dan kempuan brand menggandeng influencer dapat mempermulus jalan brand untuk menangkap pasar millennials Filipina.

Related

award
SPSAwArDS