Frugal living adalah salah satu gaya hidup yang belakangan ini populer di kalangan masyarakat. Gaya hidup ini mengacu pada kebiasaan menghemat uang dan mengurangi pengeluaran.
Dengan kata lain, gaya hidup ini mendorong seseorang untuk melakukan pembatasan biaya di semua aspek kehidupan. Mulai dari belanja bahan makanan dan pakaian hingga perjalanan dan pengeluaran rumah tangga.
Kendati demikian, frugal living bukan berarti hidup sederhana dan miskin, melainkan tentang mengetahui bagaimana cara mengelola uang dengan bijak dan hanya membelanjakan hal-hal penting yang menjadi kebutuhan. Penerapan konsep ini dapat mendorong masyarakat untuk bisa meraih kebebasan finansial pada kemudian hari.
Penerapan gaya hidup ini tentu saja memiliki beberapa manfaat, seperti mengurangi stres keuangan, meningkatkan tabungan, dan mengurangi pengaruh konsumsi pada lingkungan. Untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan.
Berikut beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan dalam menerapkan frugal living, seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Keuangan:
BACA JUGA Dukung Gaya Hidup Berkelanjutan, AQUA Sukses Menangkan Hati Gen Z
1. Pastikan memiliki tujuan finansial yang jelas
Dalam penerapan frugal living, pastikan untuk menentukan tujuan finansial yang jelas. Tujuan keuangan tentunya sesuatu yang dibutuhkan, yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan.
Merumuskan tujuan finansial yang jelas dan masuk akal akan membantu untuk bisa mencapainya, sehingga upaya yang dilakukan tidak sia-sia. Tujuan keuangan dapat berupa dana pernikahan, membeli rumah, tabungan pendidikan anak, merencanakan pensiun dini, mengamankan dana darurat, atau memiliki dana pensiun yang cukup.
2. Analisis kebutuhan vs keinginan sebelum membelanjakan uang
Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah menganalisis apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan saat akan membelanjakan uang. Pasalnya, tak jarang apa yang dibeli oleh masyarakat hanya sekadar untuk memenuhi keinginan.
Artinya, ada kemungkinan uang akan habis hanya untuk membeli barang yang tidak memberikan manfaat dan benar-benar diperlukan. Oleh sebab itu, penting memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan.
3. Hindari utang konsumtif
Dalam penerapan frugal living, usahakan untuk menghindari utang konsumtif. Pasalnya, utang konsumtif tentu saja akan mengganggu pengelolaan keuangan pribadi.
BACA JUGA Jadi Kartini Masa Kini, Tips Perempuan Bisa Bebas Finansial
Apalagi, biasanya utang konsumtif hanya ditujukan untuk membeli barang yang mungkin saja tidak sepenuhnya dibutuhkan.
4. Merasa nyaman untuk tidak terpengaruh tren
Terus menerus mengikuti perkembangan tren fashion, gadget, mobil, atau benda-benda lain adalah sesuatu hal yang sangat dihindari dalam konsep frugal living. Tren adalah strategi marketing untuk meningkatkan permintaan konsumen.
Untuk itu, dalam penerapan frugal living pastikan menghindari siklus konsumerisme dan tidak melakukan impulsif buying.
5. Miliki persepsi dan kesadaran bahwa hidup bukan untuk saat ini saja
Dalam konsep frugal living, penting memiliki persepsi dan kesadaran bahwa hidup bukan hanya untuk saat ini saja. Melainkan, masih ada hari esok, dan generasi penerus yang akan menggantungkan hidupnya di bumi ini.
Artinya, frugal living dapat mendorong masyarakat untuk bisa meraih kebebasan finansial pada kemudian hari. Selain itu, konsep tersebut juga tidak hanya untuk kebaikan diri sendiri, tapi untuk keberlangsungan bumi.
Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa frugal living bukanlah tentang menjadi kikir atau mengurangi kualitas hidup. Sebaliknya, frugal living adalah suatu cara untuk mengelola uang dengan bijak dan membelanjakan uang pada hal-hal yang benar-benar penting dan memberikan nilai tambah bagi hidup.
Editor: Ranto Rajagukguk