Konsep retargeting terutama secara online sedang hangat-hangatnya di ranah e-commerce. Pun begitu dengan MatahariMall.com. Perusahaan e-commerce dari Lippo Group tersebut berkolaborasi dengan perusahaan retargeting online, Criteo, yang memiliki bisnis mengglobal dari Amerika sampai Asia Pasifik. Tujuannya simpel, yaitu untuk menggaet lebih banyak konsumen yang melakukan pembelian ketika mengunjungi situs MatahariMall.com.
“Selama ini convertion rate atau rasio konsumen ketika berkunjung ke website e-commerce dan melakukan pembelian hanya sekitar satu sampai dua persen saja. Sekitar 98%-nya merupakan potensi yang hilang. Maka untuk menggaet potensi besar ini, kami berkolaborasi dengan Criteo agar ada potensi hilang tadi menjadi pembelian,” ujar Head of Online Marketing MatahariMall.com Timothy Martin di Jakarta pada Kamis (25/2/2016).
Secara mudah konsep retargeting konsumen MatahariMall.com adalah sebuah cara menuntun kembali seorang konsumen ketika sudah membeli, kemudian ia akan ditawarkan barang-barang sejenis agar membeli kembali. Jadi, misal ketika konsumen sudah membeli iPhone 6 di MatahariMall.com, maka ketika ia mengunjungi situs-situs lain seperti berita dan media sosial, akan muncul kolom-kolom iklan yang menunjukan barang-barang berkaitan dengan iPhone 6 seperti case dan tongsis.
“Selama ini iklan yang selalu muncul ketika seseorang membeli produk adalah produk-produk sejenisnya. Padahal kalau sudah beli itu, kan, tidak perlu, konsumen tidak akan beli produk sama atau sejenis. Jadi, yang kami tampilkan adalah produk-produk lain tapi komplementer atau dapat melengkapi produk sudah dibeli. Sehingga, kemungkinan konsumen untuk membeli lebih besar lagi,” terang Managing Director ASEAN Criteo Yuko Saito.
Menurut Timothy, kolaborasi dengan Criteo menguntungkan. Convertion rate untuk pembelian meningkat di atas 2% walau ia tidak mau menyebut angka pasti, namun dari segi penjualan meningkat 160% dari setiap bulannya. Selain itu dari segi sumber daya manusia, tim desainer MatahariMall.com tidak perlu mendesain banyak banner adv karena sudah di-setting sedemikian rupa oleh Criteo sehingga adv-adv ini akan muncul otomatis di laman-laman browsing konsumen.
Criteo sendiri sebenarnya membaca data kebiasaan konsumen ketika berbelanja di MatahariMall.com alias menganalisis big data. Mereka tidak memasang sistem pelacak digital di mesin website MatahariMall.com, tapi cukup memasang tag tanpa harus masuk lebih dalam ke sistem. Dari situ Criteo akan tahu mana kebiasaan konsumen dari jenis produk seperti apa yang dicarinya, sampai yang memang benar-benar dibeli.
Di Indonesia sendiri Criteo bekerja sama dengan situs-situs berita maupun media sosial di Indonesia. Utamanya mereka menjanjikan memasarkan iklan-iklan hasil analisis tadi ke sekitar 20 situs utama paling sering dikunjungi di Indonesia. “Dari sekitar 20 situs itu, Kompas.com adalah salah satunya. Lewat media ini kami menampilkan data relevan. Misal ketika konsumen membuka situs tentang otomotif, adv akan berisi penawaran produk-produk berhubungan dengan otomotif. Jadi, kami tidak tampilkan iklan otomotif di situs kecantikan,” tutup Yuko.
Editor: Eko Adiwaluyo