Mengenal Pedofilia, Kala Orang Dewasa Tertarik pada Anak di Bawah Umur

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Pernahkah Anda melihat orang yang menormalisasi hubungan dengan jarak usia jauh dengan dalih ‘umur hanyalah angka ketika seseorang sedang jatuh cinta’? Ini sebenarnya harus lebih diperhatikan, sebab bisa saja menjadi praktik pedofilia.

Istilah tersebut akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di jagat maya. Pembahasan mengenai topik ini menyangkut kabar seorang influencer berusia 30 tahun yang disebut-sebut menjalin hubungan dengan seorang perempuan, yang disinyalir baru berusia 16 tahun.

Namun, benarkah pedofilia adalah istilah yang tepat untuk melabeli situasi mereka? Agar tak salah kaprah, berikut penjelasannya:

BACA JUGA: Ramai Konten TikTok Bahas Child Grooming, Apa Itu?

Mengenal Pedofilia

Halodoc mendefinisikan pedofilia sebagai gangguan seksual yang ditandai dengan ketertarikan seksual terhadap anak-anak yang umurnya di bawah 14 tahun. Seseorang bisa disebut pedofil jika usianya minimal 16 tahun dan menunjukkan perilaku ini selama lebih dari 6 bulan.

Penting untuk dipahami bahwa kondisi ini bukan sekadar penyimpangan seksual, tetapi masalah kejiwaan. Seorang pedofil mungkin akan melakukan berbagai tindakan manipulatif terhadap anak-anak, mulai dari sentuhan hingga tindakan seksual yang lebih serius. 

Ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai untuk mengenali perilaku pedofilia. Ini termasuk menunjukkan ketertarikan berlebihan terhadap anak-anak, sering mengajak mereka melakukan kontak fisik yang tidak pantas, atau memperlihatkan ketertarikan pada pornografi anak.

Hingga kini, penyebab pasti pedofilia masih menjadi misteri. Faktor genetik, gangguan pada perkembangan otak, atau trauma masa kecil seperti pelecehan seksual, sering disebut sebagai kemungkinan pemicunya.

BACA JUGA: Tak Melulu RLS, Ini 4 Hal yang Bikin Anda Menggoyangkan Kaki saat Duduk

Karena itulah, diperlukan pendekatan yang komprehensif, baik dari segi medis maupun psikologis, untuk menangani kelainan tersebut. Terapi perilaku kognitif (CBT) sering digunakan untuk membantu penderita pedofilia mengenali dan mengubah pemikiran serta perilaku yang tidak tepat. 

Dukungan keluarga juga penting untuk membantu individu ini mengubah pola perilaku mereka. Selain itu, pengobatan farmakologis seperti penggunaan obat antiandrogen dapat membantu mengurangi dorongan seksual.

Adapun pencegahan pedofilia bisa dimulai dengan melakukan edukasi seksual sejak dini. Orang tua harus memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang batasan fisik dan hak mereka atas tubuh mereka sendiri, serta untuk selalu waspada terhadap orang dewasa yang mencoba mendekati mereka dengan cara tidak pantas.

Jika Anda mengenal seseorang atau merasakan sendiri ada indikasi yang mengarah pada pedofilia, segera lakukan pemeriksaan ke psikiater.

Related

award
SPSAwArDS