Sejumlah perbankan memberikan layanan khusus bagi nasabah yang memiliki tabungan di atas Rp 500 juta. Salah satu layanan khusus bagi nasabah prioritas adalah layanan wealth management.
Dikutip dari website HSBC, Senin (25/9/2023), wealth management sendiri merupakan layanan pengelolaan kekayaan yang akan didampingi oleh relationship manager (RM). RM sendiri akan berperan sebagai penasihat Anda dalam memberi pertimbangan terkait pilihan langkah keuangan.
Oleh karena itu, RM merupakan orang yang memahami bisnis nasabahnya. Saran yang diberikan relationship manager umumnya mempertimbangkan beberapa aspek, seperti kondisi dan rencana personal nasabah, rencana pensiun, aset yang dimiliki, penghasilan, serta perpajakan.
BACA JUGA: Entitas Bisnis BCA Kembangkan Layanan Digital Wealth Management
Tidak hanya itu, ketika Anda sudah terdaftar sebagai nasabah wealth management, relationship manager juga akan menyiapkan masalah warisan Anda agar jika suatu risiko terjadi, seperti kematian dan cacat tetap, keluarga Anda tidak akan berkonflik hebat mengenai pembagian warisan.
Dalam memberikan layanan, layanan pengelolaan kekayaan sendiri hadir dalam tiga pilar layanan, yakni wealth protection and preservation, wealth accumulation and growth serta wealth distribution and transition. Pilar wealth protection and preservation sendiri hadir untuk memastikan semua tindakan pengelolaan keuangan dalam wealth management tidak boleh keluar dari pilar perlindungan dan proteksi terhadap dana nasabah.
Para manajer akan berupaya memproteksi kekayaan Anda yang dikelola agar tidak sampai rugi. Mereka pun akan berhati-hati memilih produk investasi untuk menjadi wadah pengelolaan dana tersebut.
BACA JUGA: HSBC Laporkan Laba Usaha Naik 108% pada Kuartal Terakhir 2022
Kemudian, pilar wealth accumulation and growth hadir untuk memastikan pengelolaan keuangan pribadi nasabah prioritas yang dilakukan lewat sistem wealth management juga menekankan pada pertumbuhan aset dan kekayaan nasabah.
Artinya, manajer akan mencari cara bagaimana agar dana Anda bisa bertumbuh baik dan menambah kekayaan Anda sehingga tujuan keuangan yang diharapkan bisa tercapai. Selanjutnya, pilar wealth distribution and transition untuk memastikan tujuan keuangan yang baik adalah kondisi saat nasabah prioritas bisa tetap sejahtera dan menikmati hidup hingga masa tua dan maut memanggil.
BACA JUGA: Memahami Wealth Management: Arti dan Aktivitasnya
Karena itulah, pengelolaan keuangan pribadi nasabah prioritas yang disarankan oleh wealth management menekankan pilar distribusi dan transisi kekayaan. Dengan begitu, manajer tidak hanya mengelola dana Anda supaya bisa mencapai tujuan keuangan pada masa-masa produktif, melainkan sampai Anda sudah menyentuh masa pensiun.
Secara historis di Indonesia, cara pengelolaan keuangan pribadi melalui layanan pengelolaan kekayaan sendiri dipelopori oleh Citibank. Pada sekitar tahun 1989, Citibank menciptakan Citibank Private Banking yang memberikan perencanaan keuangan pribadi lewat wealth management kepada nasabah-nasabah kaya di Indonesia.
Dari sanalah, sejarah layanan pengelolaan kekayaan di Indonesia terus berlanjut. Bank-bank lain juga mulai membuat private banking.
Salah satu bank lokal yang dengan cepat mengikuti langkah Citibank membentuk produk pengelolaan keuangan pribadi untuk nasabah kaya ini adalah Bank Niaga pada tahun 1991. Dari bank BUMN sendiri, BNI menjadi bank yang pertama kali mulai membuka layanan pengelolaan kekayaan melalui BNI Private Banking pada tahun 1993.
Editor: Ranto Rajagukguk