Mengenal Proses dan Hasil Daur Ulang Kemasan Plastik PET

marketeers article
Ilustrasi sampah plastik PET. (FOTO: 123RF)

Kemasan plastik Polietilena Tereftalat atau PET merupakan kemasan yang kerap digunakan dalam air minum dalam kemasan (AMDK). Baik itu dalam wujud kemasan botol maupun galon.

Bahan plastik itu dipilih karena memiliki keunggulan, terutama dalam aspek sustaibility yang berkaitan dengan kesehatan dan lingkungan. Dikutip dari website Le Minerale pada Kamis (14/12/2023), kemasan PET dianggap lebih ramah lingkungan karena mudah didaur ulang menjadi sejumlah barang dengan nilai ekonomi tinggi.

Dari segi proses, daur ulang PET diawali lewat pengumpulan sampah plastik lewat bank sampah atau pengepul. Kemudian, sampah plastik PET itu diproses oleh pabrik biji plastik.

BACA JUGA: Langkah Blibli Tiket Action Galangkan Sustainability di Indonesia

Biji plastik hasil daur ulang itu kemudian digunakan sebagai bahan baku oleh pabrik penghasil plastik atau penghasil produk lainya. Biji plastik hasil daur ulang PET sendiri banyak dibutuhkan karena memiliki karakter yang mudah untuk diolah menjadi beragam produk.

Beberapa produk yang bisa dibuat dengan mamanfaatkan sisa plastik PET adalah pakaian olahraga atau jersey, bantal, furnitur, tumbler, mainan dan tas. Keunggulan inilah yang membuat Le Minerale memilih untuk memasarkan seluruh jenis AMDK dengan kemasan PET.

Agar proses daur ulang bisa berjalan dengan optimal, merek yang dinaungi oleh PT Tirta Fresindo Jaya itu melakukan kolaborasi dengan sejumlah recycle partner. Kolaborasi itu dilakukan dengan plasticpay, Ikatan Pemulung Indonesia, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia, Bank Sampah dan Lingkar Daur Ulang.

BACA JUGA: Indonesia Darurat Sampah Plastik, Gen Z Kasih Solusi Inovatif EcoRewards

Le Minerale menjadi salah satu merek yang terus mendorong peralihan penggunaan kemasan PET. Seiring dengan kesadaran masyarakat, penggunaan kemasan PET juga menunjukkan tren yang terus meningkat.

Le Minerale tidak terafiliasi dengan Israel

Di tengah keberhasilanya dalam mengampanyekan kemasan yang lebih sustainable, perusahaan lokal itu pun sempat dituding sebagai perusahaan yang terafiliasi dengan Israel. Febri Satria Hutama, Marketing Director PT Tirta Fresindo Jaya, Febri Satria Hutama mengatakan, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) telah meluruskan tudingan itu.

Lewat website Aduan Konten yang dikelola oleh Kemkominfo, disebut bahwa PT Tirta Fresindo Jaya merupakan perusahaan yang 100% Indonesia karena kepemilikanya 100% Indonesia, karyawanya 100% warga negara Indonesia, dan produk perusahaan, baik dalam kemasan botol maupun galon, sepenuhnya diproduksi di Indonesia.

BACA JUGA: Riset Net Zero Waste Buktikan Galon PET Tetap Ramah Lingkungan

Disebut juga bahwa PT Tirta Fresindo Jaya menjamin pihaknya tidak memiliki kaitan apa pun dengan Israel. Selain itu, Le Minerale tidak memiliki operasional maupun investasi dalam bentuk apa pun di Israel.

“Produk Le Minerale sudah menjadi salah satu produk kebanggaan Indonesia, karena telah berhasil melakukan ekspor ke berbagai negara dan seluruh keuntungan dari bisnis perusahaan kami kembali ke Indonesia,” kata Febri Satria Hutama.

Di satu sisi, ia juga menekankan, perusahaan sangat memberikan kesempatan seluas mungkin bagi pegawai Indonesia. Karenanya, kantor-kantor perwakilan dagang perusahaan di luar negeri, jabatan manajerial ke atas dan posisi strategis diisi oleh kalangan profesional berkewarganegaraan Indonesia.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related