Mengenal Sosok Tangguh Di Balik Brand Kecantikan Fujifilm

marketeers article

Bergelut di industri kecantikan sejak belasan tahun lalu menorehkan coretan warna kehidupan Aprianti Virna Budiwati. Perempuan yang dipercaya mengasuh brand kecantikan milik Fujifilm, Astalift ini telah membantu sejumlah brand dan ritel melampaui ekspektasi target mereka. Tak mudah memang, asam garam kehidupan pernah ia rasakan.

Berjuang menempuh berbagai tantangan pekerjaan yang diberikan, perempuan yang akrab disapa Virna ini pun kerap mengalami berbagai kisah menarik. Mulai dari pengalaman mendengarkan cerita misteri klien pada pukul satu pagi, hingga bekerja di tengah kerumunan burung-burung di sebuah mall yang belum 100% jadi pun pernah ia lalui.

Memulai Karir di L’Oréal 

“Karir saya di industri kecantikan dimulai ketika bergabung dengan L’Oréal Group. Di L’Oréal, saya mengawali karir sebagai Brand Assistant untuk Commercial Product Division.  Tidak butuh waktu lama, saya kemudian dipindahkan ke Professional Product Division sebagai Junior Operations Manager. Saat itu, saya ditantang menerima challenge untuk posisi baru yang jelas lebih tinggi. Tanpa ragu, I said yes!,” ungkap Virna.

Namun semua tak seindah apa yang dibayangkan. Tiba-tiba Virna ditugaskan menjadi seorang sales. “Dari pintu ke pintu saya ketuk tiap salon untuk menawarkan produk L’Oréal. Saat itu, saya ditantang menarik para salon besar kompetitor dan men-direct mereka menggunakan produk L’Oréal. Padahal, produk kompetitor saat itu tengah diganderungi berbagai salon. Waktu tidur sudah tak menentu. Rasanya, kaki di kepala dan kepala ada di kaki,” cerita Virna.

Pontang-panting Cari Ide

Berupaya selalu total dalam pekerjaan yang dilakukan, Virna memastikan keinginan atasan tak pernah kurang sedikit pun. Sampai suatu saat, Ia dikejutkan dengan permintaan atasan yang mengharuskan dirinya mengubah persentasi meeting yang segera berlangsung 1,5 jam lagi.

“Pontang-panting saya cari ide. Sambil menangis dan gemetar saya mengetik persentasi baru itu. Dengan perasaan tidak karuan, terus saya kerjakan persentasi itu sembari menyemangati diri dalam hati- I know it will be worth it at the end,” ingat Virna.

Dan, kepercayaan itu benar terjadi. Di tengah gugurnya teman-teman seperjuangan dalam menghadapi challenge ini, Virna berhasil menaikkan penjualan lebih dari 100%, membuka salon baru, dan mengambil alih salon kompetitor. Hasilnya, Virna berhasil menduduki jabatan itu diikuti karir yang terus merambat naik.

“Saya ditarik beberapa brand besar seperti Shiseido, Make Up Forever, Matahari Departement Store, Lotte Shopping Avenue,” kata Virna.

Bak Drama Korea

Menapaki karir yang terus beranjak naik, bukan berarti tantangan yang menerpa Virna usai. Ketika ia menjadi salah satu tim awal berdirinya ritel besar asal Korea Selatan di Indonesia, Virna pun mengalami masa-masa sulit.

“Menilik ke belakang, saat itu saya diharuskan bekerja di sebuah mall yang belum 100% jadi. Bayangkan, saya harus bekerja di antara tebalnya debu semen pembangunan. Lucunya, dinding-dinding ruangan saya diriuhkan lalu lalang burung-burung liar. Tak hanya itu, perjuangan saya membangun ritel ini pun terbilang berat lantaran perbedaan budaya antara kedua Negara. Di sini, saya harus menjembatani dan membuat pengertian antara cara kerja Indonesia dengan keinginan perusahaan tempat saya bekerja saat itu. Tidak mudah, bak drama korea di dalam kehidupan nyata,” ujar Virna.

Hari demi hari Ia tutup dengan sebuah catatan kecil yang berisi koreksi saya terhadap diri sendiri. Hal ini Ia lakukan tak lain untuk mengembangkan potensi diri. Sambil terus berusaha, tuhan pun memberikan jawaban. Dari tiga divisi yang saya bawahi, 100% brand yang diinginkan perusahaan itu pun berhasil masuk ke mall tersebut. Sederet brand besar seperti SK II, Shiseido, Kiehl’s, dan YSL hadir di mall itu.

Berkat pencapaian tersebut, Virna mendapat pengakuan dari perusahaan. Ia kemudian mendapat beberapa penawaran untuk bergabung dengan brand-brand lain, dan hingga saat ini dipercaya untuk memegang kendali produk kecantikan Fujifilm di Indonesia, Astalift.

Notes

  • Pengalaman dalam hidup tak selalu berjalan mulus seperti apa yang kita harapkan. Bagi saya, tiap pengalaman dalam hidup dapat mewarnai album kehidupan kita. Berbagai pengalaman terburuk dalam hidup pernah saya lalui. Terkadang sedih, tapi justru menarik jika saya kenang kembali.
  • Tak ada yang tak mungkin untuk menjadi seorang full time mother yang tetap bekerja membangun karir.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related