Film LAURA telah merilis trailer perdananya pada Senin (27/5/2024). Video berdurasi satu menit 15 detik itu memperlihatkan sekilas perjalanan influencer Laura Anna, yang meninggal setelah berjuang melawan penyakit spinal cord injury.
Penyakit yang diderita Laura usai mengalami kecelakaan tersebut membuatnya lumpuh. Karena itulah, mantan kekasih Gaga Muhammad tersebut membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Menurut Halodoc, tidak dapat bergerak memang menjadi salah satu gejala cedera saraf tulang belakang. Lantas, bisakah pasien yang mengidap gangguan ini sembuh total? Berikut ulasan selengkapnya:
BACA JUGA: Sinopsis Bitter Sweet Hell, Drakor yang Dibintangi 2 Idol K-Pop Sekaligus
Mengenal Spinal Cord Injury
Spinal cord injury adalah kerusakan yang terjadi pada saraf tulang belakang atau saraf yang terletak di ujung kanal tulang belakang. Kondisi ini dapat memengaruhi fungsi motorik dan sensorik tubuh, mulai dari rasa sakit, mati rasa, hingga kelumpuhan.
Kerusakan saraf tulang belakang bisa dipicu oleh penyebab traumatis (primer) atau non-traumatik (sekunder). Di antaranya ialah kecelakaan kendaraan bermotor, cedera saat olahraga, hingga penyakit lain, seperti kanker dan arthritis.
Efek dari kondisi ini boleh jadi tidak jelas pada awalnya. Namun, jika dibiarkan, pasien bisa mengalami komplikasi seperti infeksi saluran kemih, berkurangnya kendali tubuh untuk proses pembuangan air besar, hingga depresi.
BACA JUGA: Mengenal 3 Jenis Penyakit Tiroid dan Gejalanya
Bisakah Sembuh Total?
US National Library of Medicine menyebut saat ini belum ada cara yang terbukti mengembalikan kerusakan pada sumsum tulang belakang. Perawatan hanya berfokus mencegah cedera lebih lanjut, serta membantu pasien untuk dapat kembali hidup aktif dan produktif.
Pengobatan spinal cord injury sangat bergantung pada waktu. Keterlambatan penanganan cedera dalam hitungan jam atau hari berpotensi menyebabkan kondisi menjadi makin parah.
Adapun penanganan cedera saraf tulang belakang memerlukan operasi darurat sesegera mungkin. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan suntikan kortikosteroid juga dapat membantu cedera tulang belakang.
Mengingat beberapa pasien bahkan mungkin lumpuh dari leher ke bawah, maka dibutuhkan pula rehabilitasi. Pengobatan yang satu ini akan dibantu oleh terapis fisik, terapis okupasi, perawat rehabilitasi, dan psikolog rehabilitasi.
Editor: Ranto Rajagukguk