Atlet renang asal Cina diharuskan melakukan tes sebanyak lima hingga tujuh kali dalam sepuluh hari pertama mereka tiba di Prancis untuk mengikuti Olimpiade Paris 2024. Kebijakan ini menyusul temuan World Anti-Doping Agency (WADA) terhadap perenang Negeri Tirai Bambu yang positif trimetazidine.
New York Times melaporkan ada 23 perenang asal Cina yang dinyatakan positif menggunakan obat jantung trimetazidine selama kamp pelatihan tujuh bulan selepas Olimpiade Tokyo pada 2021. Sebelas di antaranya diketahui akan berkompetisi di Olimpiade Paris.
Trimetazidine sendiri digunakan untuk mengobati angina pektoris, yaitu kondisi nyeri dada akibat penyakit jantung koroner. Obat ini bekerja dengan meningkatkan metabolisme energi dalam sel jantung, membantu mengurangi gejala angina dengan memperbaiki aliran darah ke jantung.
BACA JUGA: 5 Risiko Sedot Lemak yang Bisa Memicu Kematian
WADA dalam lama resminya menjelaskan meskipun trimetazidine efektif dalam konteks medis, obat ini dilarang digunakan dalam olahraga. Pelarangan ini karena alasan terkait dengan kinerja dan kesehatan atlet, di antaranya sebagai berikut:
Efek Peningkatan Kinerja
Trimetazidine meningkatkan kinerja jantung, sehingga bisa membantu meningkatkan daya tahan atlet dengan mengoptimalkan metabolisme energi. Ini dinilai akan memberikan keuntungan tidak adil dalam kompetisi yang dapat memengaruhi hasil pertandingan.
Potensi Penyalahgunaan
Dalam olahraga, trimetazidine mampu membantu memperpanjang daya tahan fisik atlet dengan mengurangi kelelahan dan meningkatkan kapasitas latihan. Dengan kata lain, ini meningkatkan kinerja atlet secara tidak sah yang lagi-lagi dianggap tidaksportif dalam kompetisi.
BACA JUGA: Mengenal Cedera ACL yang Dialami Atlet Senam Rifda Irfanaluthfi
Risiko Kesehatan
Penggunaan trimetazidine di luar indikasi medis dapat menimbulkan risiko kesehatan. Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi bisa menyebabkan efek samping, termasuk gangguan pada fungsi jantung dan sistem kardiovaskular.
Karena itulah, diperlukan pengawasan yang ketat terhadap obat ini untuk melindungi kesehatan atlet. Dengan kata lain, larangan penggunaan trimetazidine dalam olahraga tidak hanya karena alasan sportivitas, melainkan juga kesehatan atlet itu sendiri.
Editor: Ranto Rajagukguk