Era digital yang terus berkembang membuat perusahaan-perusahaan, seperti IndiHome tak bisa lagi mengandalkan metode pemasaran konvensional untuk memenangkan persaingan pasar. Perusahaan ini telah beralih ke strategi pemasaran digital untuk tetap relevan dan berhasil dalam mempromosikan layanan mereka yang mencakup Internet On-Fiber, TV Kabel, dan Telepon Rumah.
Namun demikian, di dalam dunia digital yang begitu dinamis, banyak istilah yang bermunculan dan sering kali membingungkan bagi pelaku bisnis. Salah satu perbedaan yang mendasar namun sering kali disalahpahami adalah antara content marketing dan advertising.
Meskipun keduanya bertujuan untuk mencapai hasil yang sama, yakni mendapatkan perhatian dan mempengaruhi perilaku konsumen, namun pendekatan, tujuan, dan hasil yang diharapkan dari keduanya berbeda secara signifikan.
BACA JUGA: IndiHome Paket Movie, Taktik Promosi Telkomsel Dorong Trafik Video Streaming
Dalam strategi pemasaran digitalnya, IndiHome pun mengakui perbedaan antara content marketing dan advertising. Content marketing dipandang sebagai alat untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan audiens mereka melalui beragam konten yang informatif, menghibur, atau inspiratif.
“Tujuan utama dari content marketing adalah untuk membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, serta meningkatkan kesadaran merek dan penjualan. Sementara itu, advertising lebih fokus pada pesan langsung untuk mempromosikan produk atau layanan, dengan tujuan meningkatkan penjualan dan kesadaran merek,” kata Abdullah Fahmi, VP Brand and Marketing Communications IndiHome.
IndiHome telah merancang strategi content marketing mereka dengan cermat, dimulai dengan penetapan tujuan merek yang jelas. Tim pemasaran mereka melakukan analisis mendalam terhadap data pasar untuk memahami dengan lebih baik audiens target mereka.
BACA JUGA: Indihome Rilis Layanan Indihome Karaoke
“Strategi kami dibagi menjadi tiga fase, yakni catch, connect, dan convert. Melalui pendekatan ini, kami berusaha untuk menarik perhatian, membangun hubungan, dan mengubah minat menjadi tindakan pembelian,” ucap Abdullah.
Tidak hanya berbeda dalam pendekatan dan tujuan, matriks yang digunakan untuk mengukur keberhasilan content marketing dan advertising IndiHome juga berbeda sesuai dengan sifat masing-masing strategi. Content marketing diukur melalui berbagai indikator seperti jumlah tayangan, jangkauan, pertumbuhan pelanggan, dan tingkat keterlibatan.
Di sisi lain, advertising perusahaan diukur melalui kinerja iklan seperti tingkat klik, biaya per ribu tayangan, dan biaya per lead.
“Content marketing dan advertising memiliki peran yang berbeda, namun keduanya saling melengkapi dalam strategi pemasaran IndiHome. Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, kami yakin dapat mencapai tujuan pemasaran yang komprehensif dan efektif,” tuturnya.
Dengan memahami perbedaan yang mendasar antara kedua istilah ini, serta bagaimana IndiHome mengintegrasikan keduanya dalam strategi pemasaran mereka, diharapkan para pelaku bisnis dan praktisi pemasaran digital dapat mengambil inspirasi dan pengetahuan yang berguna untuk mengoptimalkan upaya pemasaran mereka di era digital.
Editor: Ranto Rajagukguk