Menggali Trauma Anak Broken Home Lewat Proyek 12AM Indonesia
12AM Indonesia kembali dengan proyek terbarunya yang berjudul “AMNESIA,” Pertunjukan ini dikemas ke dalam sebuah pengalaman audio teatrikal yang menawarkan sudut pandang berbeda mengenai trauma dan keluarga yang tak sempurna.
Mengusung tema physchological thriller yang berbeda di setiap musimnya, 12AM Indonesia yang merupakan pelopor teater audio 360° di Indonesia berfokus pada permainan psikologis yang mengunggah emosi penonton.
Aksi ini tidak hanya mendengarkan cerita, tetapi juga benar-benar merasakan pengalaman tersebut melalui efek audio yang mendalam.
Setiap suara, bisikan, dan langkah kaki dirancang secara hati-hati untuk menciptakan pengalaman yang imersif. Ada pula elemen fisik yang diutambahkan, seperti getaran lantai dan perubahan suhu ruangan untuk semakin memperkuat atmosfer yang dibangun.
Maria Mari Baloch, Founder 12AM Indonesia menjelaskan bahwa ide utama proyek “AMNESIA” ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengalaman anak-anak dari keluarga broken home.
Ia melihat, banyak orang yang mengalami situasi ini sering kali diabaikan atau diremehkan, seolah-olah trauma mereka tidak seberat itu.
BACA JUGA: Mendengar Kabar Buruk dari Orang Terkasih Bisa Picu Sindrom Patah Hati
Proyek “AMNESIA” dirancang 12AM Indonesia untuk memberikan sudut pandang dari sisi seorang anak yang hidup dalam keluarga yang tidak sempurna, menggali trauma dan dampak yang mereka alami dari hubungan yang bermasalah dengan orang tua.
Maria melihat, banyak orang mengalami broken home, dan seringkali orang-orang meremehkan pengalaman mereka. Padahal, luka emosional mereka sangat dalam.
“Saya ingin meningkatkan kesadaran tentang isu ini, khususnya tentang trauma yang dialami anak-anak akibat ketidakstabilan keluarga,” ungkap Maria kepada Marketeers saat dijumpai di acara Soft Opening “AMNESIA” di Jakarta, Sabtu (7/9).
Proses kreatif dari “AMNESIA” melibatkan banyak pihak, mulai dari penulis naskah hingga tim produksi audio yang melakukan proses rekaman langsung di lokasi, bukan hanya di studio.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan audio yang autentik dan membuat pengunjung benar-benar merasakan atmosfer di tempat kejadian. Meski formatnya audio, “AMNESIA” dihadirkan dengan konsep layaknya sebuah film, hanya saja tanpa visual.
BACA JUGA: 4 Fakta Menarik Blink Twice, Film Thriller Karya Zoe Kravitz
Dengan target utama Generasi Z, Milenial, dan Generasi Alpha, “AMNESIA” diharapkan dapat menjangkau mereka yang tertarik dengan pengalaman imersif dan cerita-cerita psychological thriller yang memancing emosi.
Melalui proyek ini, 12AM Indonesia ingin menyampaikan pesan bahwa anak-anak dari keluarga broken hometidak selalu bersalah, dan orang tua tidak selalu benar.
“Proyek ini bertujuan untuk memberikan suara bagi mereka yang sering tidak didengar oleh masyarakat, serta meningkatkan pemahaman tentang trauma yang dialami oleh anak-anak dalam situasi tersebut,” tutur Maria.
Dengan pendekatan yang unik dan mendalam, “AMNESIA” siap menjadi pengalaman tak terlupakan yang mengajak penonton tidak hanya mendengar, tetapi juga merasakan setiap lapisan emosional dari kisah yang disajikan.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz