Sulit untuk membayangkan bagaimana rasanya memiliki ponsel tanpa kehadiran aplikasi. Hari ini, sepuluh tahun lalu, Apple mengubah cara orang menggunakan ponsel cerdas dan memacu revolusi seluler melalui peluncuran App Store-nya. Pada 10 Juli 2008 silam, lima ratus aplikasi diluncurkan perdana dalam App Store. Selain itu, ada sepuluh juta unduhan selama seminggu pertama ketika App Store diluncurkan.
Sejak itu, App Store telah berkembang pesat dengan memiliki lebih dari dua juta aplikasi dan puluhan miliar unduhan setiap tahun. Menurut perkiraan, konsumen menghabiskan US$ 38 miliar pada aplikasi Apple tahun lalu. Apple mengatakan lebih dari US$ 100 miliar telah diberikan kepada pengembang. Apple tidak hanya mengubah teknologi, tetapi menciptakan ekonomi itu sendiri.
Padahal, pada saat iPhone diluncurkan, Steve Jobs sengaja “mengunci” iPhone. Berdasarkan biografi Jobs, bos Apple itu tidak mengizinkan pengembang lain untuk “merusak kemurnian” iPhone. Sebulan setelah IPhone dirilis, Steve berubah pikiran dengan mengajak pengembang bermitra dengannya.
App Store kini membantu menciptakan efek “flywheel” untuk Apple, menurut analis Ben Wood. Karena semakin banyak orang mengetahui aplikasi populer terbaru, semakin banyak orang menginginkan iPhone.
Eksekutif Apple Phil Schiller bahkan mengatakan: “Kami tidak bisa lebih bangga dengan apa yang telah dibuat oleh pengembang dan apa yang akan dilakukan sepuluh tahun mendatang.”
Namun, Apple tahun ini telah banyak menghapus aplikasi di dalam App Store nya. Ini bisa dilihat sebagai cara Apple untuk mengajak penggunanya agar tidak menghabiskan banyak waktu pada aplikasi. Kendati, perlu diakui, kehadiran aplikasi masih menjadi modal meningkatkan penjualan iPhone.
Editor: Sigit Kurniawan