Lebih dari satu tahun setelah pandemi melanda, dampak penurunan industri pariwisata dan ekonomi kreatif semakin terasa. Untuk itu, di tengah program vaksin oleh pemerintah, industri ini harus kembali bangkit.
E-commerce Blibli melihat kondisi ini sebagai peluang untuk mewujudkan komitmennya, yaitu melakukan inovasi untuk mendorong industri pariwisata dan ekonomi kreatif agar naik kelas. Blibli meluncurkan program Blibli Travel & UMKM Fest di platform e-commerce-nya.
“Sejak awal pandemi kami berupaya melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak yang bergerak di industri ini untuk mendorong transformasi digital agar pelaku industri parekraf survive menghadapi tantangan pandemi. Program ini ditargetkan untuk menjangkau dampak yang lebih luas,” kata Kusumo Martanto, CEO Blibli.
Program ini disambut baik oleh Menteri Parekraf Sandiaga Uno. Ia mengatakan, salah satu upaya yang efektif untuk mendorong daya tahan pelaku industri ini adalah dengan mengikuti ombak digitalisasi yang tengah terjadi.
“Kolaborasi seperti ini sangat dibutuhkan. Harus ada dorongan yang lebih kuat agar pariwisata dan ekonomi kreatif juga masuk ke e-commerce dan membentuk ekosistem pasar digital yang kuat,” tambahnya.
Blibli Travel & UMKM Fest berlangsung 16-30 April 2021 di platform e-commerce Blibli. Program ini menggandeng lebih dari 90.000 pelaku industri parekraf, termasuk asosiasi dan seller di bidang perjalanan wisata, perhotelan, dan desa wisata. Melalui program ini, Blibli menargetkan agar para pelaku industri tetap bisa memasarkan produknya di saat pengunjung destinasi wisata masih sepi.
Tawarkan berbagai promo
Tidak hanya dari sisi pelaku bisnis, Blibli juga mendorong transformasi pelaku konsumen pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menjadi lebih digital.
Hal ini dilihat dari cara e-commerce ini menawarkan berbagai promo parekraf menarik. Sebut saja rangkaian flash deal, exclusive brand deals, hingga tawaran oleh-oleh khas lokal yang telah dikurasi dan dapat dibeli secara daring.
“Blibli Travel & UMKM Fest menjadi wadah yang mempermudah akses penjual dan pembeli di industri ini agar mereka dapat merasakan pengalaman belanja dan wisata baru di era new normal ini,” tutup Kusumo
Editor: Eko Adiwaluyo