Tak hanya dunia marketing saja yang mengharuskan para pemainnya membuat strategi. Sebaliknya, hal ini juga berlaku bagi dunia Public Relations (PR). Setelah berganti pemilik, Bank J Trust Indonesia terus berupaya untuk mengubah brand image-nya. Karenanya, strategi komunikasi wajib dilakukan agar bisa menghadirkan persepsi yang baik di mata nasabah.
Ahmad Fajar, Direktur Utama Bank J Trust Indonesia ada tiga hal yang perlu mendapatkan perhatian ekstra ketika Bank J Trust Indonesia melakukan komunikasi. Yaitu people, product, dan delivery channel.
People di Bank J Trust harus mampu berkomunikasi dengan baik untuk menyampaikan pesan dan pro aktif terhadap perubahan. Untuk Product, meski tergolong konvensional, Bank J Trust harus membungkus dengan fitur-fitur yang menarik. Untuk delivery channel, Bank J Trust mengatakan ada dua macam aktivitas transaksi, yaitu konvensional dan e-banking. Dengan dukungan teknologi, mobile banking dan internet banking diharapkan bisa meningkatkan inklusi keuangan bagi nasabah retail dan mikro yang menjadi sasaran pasar Bank J Trust.
Yang jelas, PR memiliki peran yang sangat strategis bagi Bank J Trust. Pasalnya, divisi ini bertugas membangun corporate dan brand image. PR pun harus bisa membangun, memelihara, dan membentuk pemahaman positif dengan para pemangku kepentingan, mulai dari nasabah, manajemen, pemegang saham, pegawai, dan lainnya. “Komunikasi dilakukan sesuai dengan STP (segmentation, targeting dan positioning) yang ingin diraih bank dengan brand dan culture value yang baru. Dengan tagline banking your way, kami mengaplikasikan melalui core value, yaitu speed, change dan action,” kata Fajar. Kultur Jepang yang terkenal dengan kecepatan, disiplin dan kerja keras dikombinasikan dengan kultur Indonesia yang adaptif dan mengutamakan kedekatan dengan nasabah.
Melalui kombinasi itu, Bank J Trust pun memiliki empat agenda utama bagi divisi PR. Pertama, menyukseskan rebranding serta pengenalan kultur perusahaan yang baru. Kedua, membangkitkan citra positif dengan sentuhan Jepang tanpa menimbulkan image negatif. Ketiga, meredam isu-isu negatif yang mungkin timbul terkait masalah-masalah hukum warisan manajemen lama. Keempat, memberikan gambaran bahwa Bank J Trust adalah bank yang berbeda dari bank sebelumnya.
Lantas apa senjata rahasia Bank J Trust? Fajar mengatakan, kedekatan dengan media menjadi rahasianya. Sebab, pemberitaan menjadi salah satu fundamental bagaimana persepsi sebuah perusahaan terbentuk. Selanjutnya, melakukan PR secara efektif. “Terakhir, PR harus tanggap terhadap segala keluhan-keluhan nasabah agar permasalahan tidak mengemuka dan menjadi besar,” kata Fajar.