Mengukur Efektivitas Influencer Marketing Vs Media Massa

marketeers article
Mengukur Efektivitas Influencer Marketing dalam Strategi Bisnis. (123rf.com)

Penggunaan influencer dalam strategi marketing telah menjadi fenomena yang luas diadopsi oleh berbagai merek. Namun, memahami aspek manusiawi dari strategi ini sangat penting agar tidak berakhir kontraproduktif.

Ignatius Untung, Praktisi Marketing dan Behavioral Science, mengungkapkan bahwa banyak merek memanfaatkan influencer untuk menarik perhatian dan mempengaruhi keputusan pembelian.

BACA JUGA: 3 Strategi Efektif Influencer Marketing dalam Memengaruhi Konsumen

Influencer dengan basis pengikut yang besar seperti Cristiano Ronaldo, yang tarifnya mencapai US$ 3,23 juta per postingan di Instagram, mampu memberikan exposure organik yang signifikan meskipun hanya 1% dari pengikut mereka yang terlibat,” kata Untung seperti dikutip dari Majalah Marketeers edisi July 2024, Senin (15/7/2024).

Tidak hanya selebritas dunia seperti Ronaldo, Leo Messi, dan Selena Gomez yang menikmati keuntungan dari influencer marketing. Tokoh-tokoh seperti Arief Muhammad, Gen Halilintar, dan Ria Ricis, yang mungkin tidak terkenal di televisi, juga meraih pendapatan besar dari endorsement.

BACA JUGA: 77 Bintang Media Sosial Korea Akan Bersaing dalam The Influencer

Influencer social media memiliki daya tawar yang menarik dengan banyaknya orang yang mengikuti mereka,” ujar Untung.

Merek-merek mulai melihat mereka sebagai media baru yang efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas, serupa dengan media massa tradisional.

Namun, ada perbedaan penting dalam biaya per tayangan (cost per impression). Secara “apple to apple“, biaya per tayangan yang dikenakan oleh influencer cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan media massa.

Hal ini terjadi karena influencer tidak hanya menawarkan jangkauan audiens yang luas, tetapi juga tingkat pengaruh yang lebih besar. Media massa tradisional, meskipun memiliki jangkauan yang luas, sering kali dianggap kurang personal dan minim pengaruh.

Influencer marketing memungkinkan merek untuk terhubung dengan audiens melalui figur yang mereka percayai dan kagumi. Ini memberikan nilai tambah yang signifikan dalam strategi pemasaran, terutama ketika membidik segmen pasar yang lebih muda dan lebih tech-savvy.

Namun, penting untuk mencatat bahwa strategi ini harus dilakukan dengan pemahaman yang mendalam tentang dinamika dan perilaku audiens. Untung menekankan pentingnya analisis dan pengukuran dalam penerapan strategi influencer marketing.

“Strategi ini memerlukan pemahaman yang mendalam tentang audiens dan pengaruh yang dapat diberikan oleh influencer terhadap keputusan pembelian mereka,” tuturnya.

Dengan demikian, meskipun biaya per tayangan lebih tinggi, efek jangka panjang dan kedekatan emosional yang dihasilkan oleh influencer sering kali sepadan dengan investasi yang dikeluarkan.

Influencer marketing, dengan semua kelebihannya, tetap memerlukan strategi yang matang dan pemahaman mendalam tentang audiens.

Dengan pendekatan yang tepat, influencer dapat menjadi aset berharga dalam upaya pemasaran yang efektif dan berdampak.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS