Standard Chartered Bank Indonesia (Standard Chartered) mengumumkan peluang baru diversifikasi investasi bagi investor Indonesia di dua pasar besar di Asia, yakni China dan India. Hal ini dilakukan menyusul kolaborasi antara Standard Chartered dengan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dalam bentuk Manulife Saham Syariah Golden Asia Dolar AS (MAGOLD).
Andrew Chia, Cluster CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines), Standard Chartered mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya secara konsisten menambahkan lebih banyak produk investasi untuk memenuhi perkembangan kebutuhan para nasabah di Standard Chartered.
Dalam tiga bulan terakhir, pada periode November 2020 hingga Januari 2021, minat nasabah pada produk reksa dana dengan denominasi dolar AS, baik onshore maupun offshore, terus mengalami peningkatan. Volume penjualan reksa dana dengan denominasi dolar AS meningkat secara signifikan sebesar 52% di periode yang sama. Sementara volume penjualan reksa dana offshore sendiri meningkat sebesar 38%.
“Kami yakin MAGOLD dapat menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik bagi para nasabah Standard Chartered, khususnya nasabah yang berminat untuk berinvestasi dalam mata uang dolar AS sekaligus ingin melakukan diversifikasi portfolio dengan memanfaatkan peluang pertumbuhan di China dan India,” ujar Andrew.
Afifa, Director, Interim President Director MAMI mengatakan, reksadana MAGOLD merupakan reksa dana saham syariah offshore terbaru. MAGOLD menawarkan peluang investasi dari dua perekonomian terbesar di kawasan negara berkembang saat ini, yaitu China dan India. Ke depannya, kedua negara ini juga masih memiliki potensi pertumbuhan, baik dari sisi pertumbuhan ekonomi maupun perkembangan pasar sahamnya.
“Didukung oleh populasi yang besar, China dan India memiliki potensi ekonomi yang besar. Pada tahun 2030, China dan India diperkirakan akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan memiliki peranan yang semakin penting dalam perekonomian global,” kata Afifa.
MAGOLD mengalokasikan 80% – 100% dari aset yang dikelola untuk diinvestasikan di instrumen saham syariah di Kawasan China dan India serta 0% – 20% di instrumen pendapatan tetap, sukuk, atau pasar uang yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sesuai tolok ukurnya, MAGOLD akan mengalokasikan sekitar 70% dari aset yang dikelola pada kawasan China dan 30% di India.
Andrew menambahkan, nasabah Standard Chartered dapat berinvestasi di reksa dana MAGOLD dengan nyaman melalui aplikasi SCMobile. Seluruh transaksi reksa dana, baik subscription, switching, maupun redemption dapat dilakukan melalui aplikasi ini. Selain MAGOLD, nasabah juga dapat membeli reksa dana kelolaan MAMI lainnya. “Saat ini Standard Chartered merupakan satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki seluruh ragam produk reksa dana dengan denominasi dolar AS kelolaan MAMI, sehingga memudahkan para nasabah kami dalam melakukan one-stop investing pada produk MAMI,” katanya.
Selain MAGOLD, dua reksa dana saham syariah offshore kelolaan MAMI lainnya yang tersedia di Standard Chartered adalah Manulife Saham Syariah Global Dividen Dolar AS (MANSYAG) dan Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (MANSYAF). MANSYAG adalah reksa dana global dengan fokus investasi pada negara Amerika Serikat dan kawasan Eropa. MANSYAG berinvestasi pada saham-saham perusahaan skala global dan pemimpin industri, dengan rekam jejak yang panjang, fundamental teruji serta profitabilitas yang berkesinambungan.
Keunggulan MANSYAG adalah memiliki fitur pembagian hasil investasi, dengan potensi distribusi penghasilan setiap enam bulan. Sedangkan, portofolio MANSYAF terdiversifikasi dengan berinvestasi pada saham-saham di berbagai negara yang ada di kawasan Asia Pasifik, khususnya di Asia Utara. Reksa dana denominasi dolar AS kelolaan MAMI lainnya yang tersedia di Standard Chartered adalah Manulife Greater Indonesia Fund (MGIF) dan Manulife USD Fixed Income (MANUFIX) yang merupakan reksa dana onshore.