Mengulik Ide-Ide Marketing dari Pokemon Go

marketeers article
Sumber: https://i.ytimg.com/vi/xnddUeE_3Sg/maxresdefault.jpg

Salah satu game mobile yang lagi heboh di kalangan netizen saat ini adalah Pokemon Go. Game yang baru dirilis secara resmi di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru menjadi viral di seluruh dunia.

Meski masih hadir secara terbatas, para gamers di seluruh dunia, termasuk Indonesia, tidak kehilangan akal mengakses mainan besutan Niantic, Inc tersebut. Alhasil, menurut Forbes, valuasi Nintendo meroket US$ 7,5 miliar berkat game berbasis augmented reality tersebut.

Sementara itu, di mata para pemasar, game ini bisa menjadi media anyar untuk mendukung marketing. Sebenarnya, sudah jamak pemasar yang memanfaatkan game untuk pemasaran. Lalu, apa saja insight Pokemon Go untuk pemasaran? Jayson DeMers di Forbes menuliskan beberapa insight-nya.

Pertama, branding yang baik bisa mendongkrak nilai jual. Pokemon bukanlah merek kemarin sore. Di sisi lain, Pokemon merupakan merek game yang sudah eksis dan berkembang lebih dari 20 tahun. Pokemon sudah lama terkenal dengan karakternya, kualitas game, seri video game dan animasinya dan sebagainya. Kekuatan ini memudahkan perusahaan untuk memperluas pengguna Pokemon.

Kedua, membidik momentum itu sangat signifikan. Pokemon versi mobile ini diluncurkan pada momentum yang tepat, yakni di saat anak-anak dan keluarga sedang menikmati musim liburan. Pokemon pun langsung populer kembali dan tak hanya diminati anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

Ketiga, testimoni sosial menjadi segalanya saat ini. Di era Internet ini, di mana orang bisa saling berbagi informasi dengan bebas, testimoni menjadi hal penting bagi orang sebelum melakukan keputusan. Demikian juga Pokemon Go. Banyak orang ramai-ramai mencari dan mengunduh game ini di ponsel mereka karena testimoni-testimoni positif tentang game ini yang viral.

Keempat, suguhkan nostalgia dan raih loyalitas. Pokemon sebagai merek lawas kembali hadir secara menghebohkan. Ada dua hal yang bisa didapat. Pertama, orang-orang yang hidup pada pada tahun 1990-an akan menikmati nostalgia dengan game ini, tentunya dengan cara dan konteks yang baru.

Selain tu, Pokemon Go berhasil menumbuhkan loyalitas dar pengguanya karena sistem dan aturan main di dalam game tersebut. Loyalitas di sisi lain bisa dibaca dengan “adiksi” sehingga orang enggan lepas dari game yang satu ini.

Kelima, tak perlu kampanye pemasaran yang besar. Berapa iklan Pokemon Go yang Anda temukan semenjak game ini diluncurkan? Hampir tidak ada. Bila dibandingkan dengan klan game lain seperti Dawn of Justice atau Civil War, Pokemon Go nyaris tidak tayang di kanal-kanal iklan ini.

Tampaknya, Pokemon Go tidak berinvestasi besar dalam iklan karena memang tidak memerlukannya. Pelajarannya, kalau produk dan branding sudah kuat, merek akan dengan sendirinya viral di media sosial. Katakanlah, low budget, high impact.

Keenam, pentingnya memberikan hadiah kepada pelanggan. Di game Pokemon Go, pengguna loyal bisa mendapatkan bonus dan insentif dalam rupa kenaikan level, mendapatkan Pokemon baru, dan insentif lainnya.

Demikian beberapa insight pemasaran dari Pokemon Go. Sebenarnya, Pokemon Go sendiri bisa menjadi media pemasaran kreatif bagi merek, apalagi berbasis augmented reality yang sedang menjadi tren di pemasaran digital saat ini. Seperti apa? Tunggu ulasan selanjutnya.

Related

award
SPSAwArDS