Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menggratiskan tarif tol pada saat mudik Lebaran 2022. Hal ini bakal dilakukan apabila terjadi kemacetan lebih dari satu kilometer.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, cara tersebut sebagai bentuk kebijakan pemerintah mensukseskan mudik tahun ini. Apalagi, setelah adanya pelarangan mudik selama dua tahun imbas pandemi COVID-19 diperkirakan jumlah orang yang pulang kampung melonjak 40% dibandingkan tahun 2019.
Berdasarkan survei Badan Litbang Kementerian Perhubungan, diprediksi akan ada 85,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran. Adapun, jumlah kendaraan pribadi diperkirakan akan mencapai 39,8 juta dengan rincian mobil pribadi sebanyak 22,9 juta dan pemudik yang menggunakan sepeda motor 16,9 juta.
Lalu, ada juga angkutan darat dengan kendaraan umum sebanyak 25,7 juta orang, dengan rincian bus 14,1 juta, mobil sewa 6,7 juta, mobil travel 4,5 juta dan taksi 0,4 juta. Sisa pemudik menggunakan transportasi udara, transportasi air dan kereta api. “Itu sudah ada kesepakatan, kalau macet di gerbang tol lebih 1 km, itu bebas atau gratis,” ujar Budi Karya di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (20/4/2022).
Menurutnya, upaya dari pemerintah untuk mempersiapkan pengelola tol untuk bekerja optimal dalam menghadapi mudik lebaran 2022. Artinya, tidak ada kompensasi kepada pengelola tol. “Jadi, ini adalah suatu cara kita untuk menuntut para pengelola tol bekerja baik, kalau bekerja baik tidak akan macet,” kata dia.
Budi juga menuturkan, pemerintah akan membentuk posko mudik untuk memantau perkembangan nanti. Perkembangan informasi akan disampaikan sebanyak dua kali dalam satu hari untuk memantau kelancaran arus mudik dan arus balik.
“Kami nanti ikut mendukung, kalau mau mengikuti perkembangan mudik, kita punya posko, kita akan update sehari dua kali perkembangan itu,” tutup dia.
Editor: Eko Adiwaluyo