Menilik Alasan Martha Tilaar Inovation Centre Terapkan Konsep Clean Beauty
Konsep Clean Beauty diprediksi Martha Tilaar Innovation Centre (MTIC) bakal menjadi tren besar di dunia kecantikan. Generasi milenial dianggap sebagai penggerak konsep kecantikan ini. Ini pun akan mempengaruhi generasi berikutnya.
Konsep Clean Beauty diyakini MTIC berangkat dari keinginan konsumen global yang mulai bergerak ke arah clean environment.
“Perubahan gaya hidup telah terjadi di mana konsumen mulai peduli terhadap lingkungan. Bisa dilihat dari generasi muda yang mulai mengurangi penggunaan plastik dan kertas. Konsumen di dunia kecantikan pun mulai bergerak mencari produk berbahan dasar organik,” terang Corporate Creative and Innovative Director PT Martina Berto Tbk, Kilala Tilaar di Jakarta, Jumat (29/08/2019).
Guna memperkuat pasar, MTIC menerapkan konsep clean beauty terhadap seluruh merek yang berada di bawahnya. Konsep clean beauty ini terdiri dari tiga filosofi, yakni Clean Ingredients (no toxic dan tanpa bahan bahan kontroversial yang berbahaya); Clean Environment( proses produksi yang ramah lingkungan, no animal testing, sumber ingredients yang aman, dan 100% halal); serta Clean Skin (aman dan tidak iritasi di kulit).
Jika diperhatikan, konsep Clean Beauty yang diusung MTIC senada dengan hasil penelitian Nielsen bertajuk The Future of Beauty pada 2018. Penelitian ini menunjukkan, terdapat tiga perubahan sistematik pada karakteristik konsumen kecantikan saat ini. Yakni, natural, personal, dan connected. Tiga hal ini dinilai mendefinisikan kembali masa depan industri kecantikan.
Hal pertama yang disoroti Nielsen adalah meningkatknya kepedulian konsumen pada produk organik. Seperti halnya makanan organik dan perlengkapan rumah tangga, konsumen di dunia kecantikan pun kian tertarik pada jenis produk alami.
Lebih dari itu, konsumen pun semakin selektif dalam memilih merek. Mereka cenderung memilih merek yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Mintel dalam laporan bertajuk 2019 Global Beauty and Personal Care Trend merilis, konsumer saat ini cenderung memilih merek yang mengusung nilai sustainabilitas.
“Konsumen semakin cerdas dan lebih peduli terhadap sekitar. Generasi milenial mulai menularkan perubahan gaya hidup ini kepada generasi lainnya,” terang Kilala.
Laporan Mintel memprediksi, jika merek tidak mampu melakukan pendekatan ini, merek tersebut tak akan bertahan di pasaran. Bisnis kecantikan dan perawatan pribadi dinilai harus mulai mengubah paradigma bisnis mereka berbasiskan sustainabilitas dan zero-waste.
Editor: Sigit Kurniawan