Generasi Z, yang saat ini sudah menjadi ibu muda dengan 1-2 anak, mengubah cara pandang dalam pola asuh dan pengambilan keputusan rumah tangga. Kepercayaan menjadi elemen kunci yang mendasari setiap keputusan para Gen Z parents, baik dalam hal parenting maupun pengelolaan rumah tangga.
Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan generasi dalam dunia parenting telah membawa pergeseran yang signifikan dalam pendekatan dan gaya pengasuhan. Hellen Katherina, Country Director Supermom Indonesia, menjelaskan bahwa Gen Z yang dikenal sebagai “digital natives”, memiliki pengaruh yang kuat terhadap masyarakat luas, termasuk dalam aspek pengasuhan anak.
“Saat para orang tua Gen Z mulai mengambil alih dunia parenting, tren dalam gaya pengasuhan dan keputusan rumah tangga mulai berubah karena besarnya pengaruh yang mereka miliki,” kata Hellen saat Industry Roundtable Mid-year Outlook yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc. beberapa waktu lalu.
Penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Supermom Indonesia menunjukkan bahwa orang tua Gen Z telah mendefinisikan ulang konsep parenting. Tidak seperti generasi sebelumnya, di mana otoritas dan tradisi menjadi landasan utama. Bagi Gen Z, kepercayaan memainkan peran sentral dalam setiap keputusan.
BACA JUGA: Ada Manga & Anime, BINUS University Hadirkan 4 Prodi Baru untuk Gen Z
Kepercayaan ini tidak hanya berlaku pada bagaimana mereka membesarkan anak-anak mereka, tetapi juga bagaimana mereka memilih produk dan layanan untuk rumah tangga mereka.
“Kepercayaan telah menjadi inti dari cara Gen Z dalam menjalankan peran sebagai orang tua. Mereka cenderung sangat selektif dalam memilih sumber informasi, lebih mempercayai komunitas dan ulasan online dibandingkan iklan tradisional. Ini menciptakan dinamika baru dalam pasar,” ujar Hellen.
Gen Z parents memiliki ciri khas dalam cara mereka memutuskan sesuatu. Mereka lebih mengandalkan informasi dari media digital, platform media sosial, serta pengalaman dari orang-orang terpercaya di lingkungan mereka.
Dari sini, perusahaan yang ingin menjangkau segmen ini perlu menyesuaikan pendekatan, terutama dalam hal komunikasi dan pemasaran.
BACA JUGA: Bukan Google, Gen Z Lebih Pilih TikTok untuk Cari Informasi karena Hal Ini
“Tren baru ini menunjukkan bahwa Gen Z parents tidak hanya mencari produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan mereka, tetapi juga yang dapat membangun hubungan berdasarkan kepercayaan. Ini adalah tantangan sekaligus peluang besar bagi industri,” tambah Hellen.
Selain itu, dengan perkembangan teknologi yang pesat, Gen Z parents cenderung lebih nyaman menggunakan aplikasi dan platform digital untuk membantu mereka dalam pengasuhan dan pengelolaan rumah tangga.
Gen Z parents juga lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan inovasi yang bisa membantu meningkatkan kualitas hidup dan anak-anaknya.
Perubahan pola pikir Generasi Z dalam hal parenting dan pengambilan keputusan rumah tangga menawarkan peluang bagi bisnis untuk merespons dengan pendekatan yang lebih personal dan berbasis kepercayaan. Ke depan, memahami dinamika ini akan menjadi kunci bagi perusahaan yang ingin tetap relevan di era digital ini.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz