Bank CIMB Niaga berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya bagi para siswa melalui Program Ayo Menabung dan Berbagi (AMDB). Program ini merupakan wujud dukungan CIMB Niaga terhadap kegiatan yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menumbuhkan budaya menabung dan berbagi pada anak-anak.
“Mengoptimalkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia menjadi tantangan sekaligus tanggung jawab bagi industri perbankan, termasuk CIMB Niaga,” kata Direktur Compliance, Corporate Secretary and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei.
Program ini sudah dilaksanakan pertama kali pada tahun 2011. Tahun 2017, program AMDB sambung Fransiska telah memberikan edukasi perbankan kepada 5.630 siswa di 40 sekolah, yaitu 14 Sekolah Dasar (SD), 14 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 12 Sekolah Menengah Atas (SMA). Sekolah-sekolah tersebut tersebar di 10 kota di Indonesia yaitu Solo, Malang, Pematangsiantar, Lhokseumawe, Pangkalpinang, Tarakan, Manado, Sukabumi, Serang, dan Tegal.
“Program AMDB selaras dengan brand promise CIMB Niaga ‘Forward’, yang salah satu turunannya adalah forward your future. Melalui kampanye menabung, kami mengajak para pelajar untuk merencanakan dan meraih masa depan yang gemilang,” ujar Fransiska.
Fransiska juga menyampaikan, pencapaian aktivitas berbagi yang dilakukan melalui Program AMDB 2017, hingga 31 Desember 2017 berhasil menghimpun dana sebesar Rp 361 juta. Dana tersebut disalurkan kepada lembaga yang mempunyai dedikasi dan komitmen yang tinggi terhadap peningkatan kualitas pendidikan anak Indonesia, yaitu Indonesia Heritage Foundation (IHF) dan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).
Dalam rangkaian kegiatan Akuntabilitas AMDB 2017 di Jakarta, Jumat (2/2/2018), sejumlah aktivitas edukasi keuangan juga dilakukan seperti Tour de Bank dan Ayo Duplikasi Gambar serta Kuis Literasi Keuangan. Kegiatan ini diikuti oleh 150 siswa dari 5 SMP di wilayah Jakarta.
Tahun 2018 ini , CIMB Niaga akan terus melanjutkan Program AMDB dengan fokus di 40 sekolah yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cirebon, Pekalongan, Banyuwangi, Mataram, Ambon, Banjarmasin, Tanjungpinang, dan Lampung. Konten permainan edukasi dan literasi perbankan yang akan dimainkan para peserta juga akan diubah dan diselaraskan dengan materi-materi dari OJK.
“Selain itu, para orang tua siswa juga akan mendapatkan sesi perencanaan keuangan keluarga. Tahun ini, kami ingin melakukan edukasi literasi keuangan yang komprehensif, tepat sasaran, dan bermanfaat bagi semua,” pungkas Fransiska.
Editor: Sigit Kurniawan