Metamorfosis bisnis kereta api di Indonesia terus berkembang, terlihat dari kehadiran Commuter Line yang menghubungkan wilayah Jabodetabek serta proyek MRT dan LRT yang segera rampung. Di daerah lain, pemerintah pun tengah membangun jalur kereta api Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Bersama Persatuan Insinyur Indonesia (PII), berikut ini Marketeers menilik lebih dalam metamorphosis bisnis kereta api di Indonesia.
Metamorfosis moda transportasi kereta api dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, dinilai PII sebagai salah satu kunci kian efisiennya sistem transportasi di Indonesia.
“Perkembangan transportasi di masa depan harus memberikan jaminan efisiensi dan efektivitas bagi para penggunanya. Mengingat geliat ekonomi masyarakat di wilayah yang semakin tinggi dan kereta adalah kuncinya,” kata Wakil Ketua Umum PII, Heru Dewanto di Jakarta, Kamis (04/10/2018).
Ia mengatakan, ada tiga hal yang menjadi perhatian khusus untuk mengembangkan sistem transportasi yang modern.
Pertama, teknologi akan berkontribusi besar pada penyediaan moda transportasi yang lebih efisien. Masyarakat tidak akan mengambil moda transportasi yang tidak menunjang mobilitas yang efisien dan efektif.
Kedua, mobilitas tidak hanya soal manusia, namun juga mengenai barang-barang. Kebutuhan penduduk semakin banyak, pertumbuhan ekonomi juga semakin tinggi, sehingga mobilitas barag juga dituntut lebih efisien.
Ketiga, sistem transportasi yang efisien membuat tidak hanya industri namun juga masyarakat kita lebih kompetitif. “Ketepatan waktu yang diberikan oleh MRT, misalnya, membuat waktu perjalanan lebih singkat dan masyarakat bisa lebih produktif,” ujar Heru.
Dalam sebuah sistem transportasi yang tersinkronisasi, Heru menambahkan, digunakan sebuah algoritma sehingga seluruh jadwal moda transportasi, akan sinkron dengan pengaturan lalu lintas di jalan raya, termasuk sistem lampu lalu lintas.
“Kami sangat menyambut baik kehadiran sistem transportasi massal yang nantinya akan sinkron dengan sistem transportasi di dalam kota dengan lebih baik. Dengan sistem yang sudah tersinkronisasi, maka masyarakat akan lebih punctual (tepat waktu) dan akan lebih mudah mengatur jadwa kegiatan mereka sehinngga lebih produktif,” ujar Heru.
Komisaris PT KAI Suhono Harso Supangkat mengatakan, kereta api sebagai moda transportasi massal yang efisien dan efektif sudah dibuktikan melalui kehadiran KRL Commuter Line yang menghubungkan Jakarta dengan daerah-daerah satelit. Saat ini, penumpang Commuter Line sudah mencapai lebih dari satu juta penumpang setiap hari. Tidak hanya KRL, kereta api di wilayah Jawa juga selalu penuh dan menjadi rujukan utama moda transportasi.
“Masyarakat di Indonesia telah menyadari bahwa moda transportasi kereta api telah memberikan ketepatan waktu yang lebih baik dibandingkan dengan moda transportasi lainnya, terutama untuk menunjang mobilitas sehari-hari masyarakat urban. Ketepatan waktu akan membuat masyarakat dapat lebih efisien dan produktif,” ujar Suhono.
Suhono menambahkan, pengembangan kereta api untuk mobilitas masyarakat urban ini juga telah mendorong perbaikan struktur kota dan ekonomi perkotaan melalui kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD). Kawasan transit ini menjadi sebuah titik temu antara kereta api dengan moda transportasi lainnya atau dengan pasar, pusat perbelanjaan, maupun pusat perkantoran.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menyadari betapa penting peran kereta api untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Untuk itu, pemerintah telah memasukkan pembangunan infrastruktur kereta api dalam percepatan proyek strategis nasional hingga tahun 2019. Targetnya, jalur kereta api akan terbangun hingga 3.258 Km.
Editor: Sigit Kurniawan