Fenomena online marketplace bagi siapa pun yang ingin menyewakan tempat tinggal mereka atau dikenal dengan Airbnb tengah melanda sejumlah negara. Tak selalu dianggap positif, Airbnb kerap ditolak lantaran dianggap mematikan industri perhotelan. Lantas, apakah benar harga Airbnb lebih murah dibandingkan hotel normal?
Situs web reservasi hotel Jerman HRS melalui situs AirDNA telah melacak dan menganalisis pasar Airbnb. Berdasarkan data yang dilansir dari Forbes.com, harga hotel di sejumlah negara memang lebih mahal dibandingkan harga kamar di Airbnb.
Data harga hotel termahal di seluruh dunia menunjukkan New York memiliki harga rata-rata kamar termahal (US$ 306 per malam). Sementara, rata-rata harga kamar di Airbnb NewYork hanya berkisar US$ 187 per malam. Hal ini berarti, para tamu dapat menghemat sekitar US$ 119.
Kecenderungan Airbnb mengalahkan harga hotel juga terlihat di sebagian kota besar lain, seperti Sydney, Jepang, London, Paris, Toronto, Moscow, dan Berlin. Bahkan, di Tokyo, para tamu dapat menghemat biaya penginapan hingga US$ 127 per malam melalui Airbnb dibandingkan menginap di hotel.
Sharing Economy
Fenomena sharing economy mau tidak mau mengharuskan hal ini terjadi. Airbnb kian meluas dan telah menjangkau 65 ribu kota di 191 negara. Menanggapi hal ini, sejumlah negara pun telah menetapkan aturan sendiri. Contohnya, London telah menerapkan regulasi terhadap penyewaan Airbnb dengan waktu maksimal 90 hari, Berlin dan Amsterdam 60 hari. Sementara, Paris dan Spanyol selama 120 hari.
Di Indonesia, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah memberikan pilihan kepada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan pihak terkait untuk memilih keputusan yang tepat dalam menanggapi Airbnb.
Photo Credits: Bookingina.com
“Terkait regulasi semua akan berada di bawah payung hukum negara. Untuk waktu sewa, ada beberapa pilihan yang dapat dipilih, yakni maksimum 90, 120, atau 180 hari. Namun, untuk daerah yang masih minim hotel atau penginapan kami sarankan diberi maksimum waktu sewa Aribnb 360 hari. Sementara, untuk daerah yang telah memiliki banyak hotel dan penginapan dengan waktu sewa maksimum 180 hari,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Kamis (21/12/2017).
Lebih dari itu, pemerintah Indonesia bersama PHRI pun sepakat untuk bersaing dengan Aibnb dengan mendirikan bookingina.com.
“Ini namanya true sharing yang lawannya komersial. Kalau penyewa menyewakan lebih lama dari 180 hari, itu bukan lagi rumah penyewa. Jatuhnya sudah komersial. Tetapi, kalau kurang dari 180 hari, penyewa benar-benar menyewakan rumahnya. Istilah true sharing terjadi di sini,” jelas Arief.
Editor: Sigit Kurniawan