Oleh David Soong, Founder & Co-CEO SweetEscape
Ketika berbicara tentang fotografi, sebagian besar dari kita menganggap fotografi hanyalah sebuah kebutuhan tersier. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan munculnya media sosial, e-commerce, maupun platform lainnya, dunia fotografi pun bergeser menjadi kebutuhan primer.
Terkait ini, media sosial kini telah memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, seperti bisnis, hiburan, dan sarana berkomunikasi serta ekspresi diri, baik secara visual maupun tulisan. Hal ini menjadikan fotografi bagian utama dari media sosial.
Apakah pandemi telah mematikan industri fotografi? Tentu saja tidak. Bahkan, pandemi telah mengajarkan industri fotografi untuk menjadi lebih adaptif terhadap perkembangan sosial. Dengan adanya peraturan seperti wajib memakai masker hingga menjaga jarak, kegiatan fotografi untuk mengabadikan sebuah momen masih dapat dilanjutkan.
Kebutuhan jasa fotografi yang sering dilakukan di lingkungan luar pun menjadi sering dilakukan secara indoor, seperti di rumah bersama dengan keluarga yang tercinta atau ketika pergi staycation. Dengan dibatasinya pariwisata internasional, para fotografer aktif mengeksplorasi tempat-tempat di dalam negara mereka untuk mendukung pariwisata lokal.
Selama pandemi, berbagai inisiatif telah dilakukan berbagai layanan fotografi. Mulai dari terrace photoshoot di mana fotografer hadir ke rumah dengan menjaga jarak dan melakukan pemotretan di area teras ataupun taman milik pelanggan, hingga melakukan virtual photoshoot d imana sesi foto dilakukan melalui media elektronik seperti laptop ataupun telepon genggam. Penerapan protokol kesehatan oleh fotografer seperti penggunaan masker setiap saat, menjaga jarak dan menjaga kebersihan perlengkapan, serta tingkat vaksinasi yang tinggi di kalangan fotografer, juga dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pelanggan.
Kini, dunia sudah menyambut situasi new normal dengan pelepasan berbagai peraturan yang membatasi mobilitas masyarakat. Kegembiraan untuk bisa kembali pergi travelling dapat dirasakan banyak kalangan. Mereka menjadi lebih menghargai kesempatan tersebut dan ingin mengunjungi berbagai destinasi yang dikumpulkan di bucket list mereka selama penantian yang lama. Kebangkitan pariwisata internasional menjadi angin segar bagi industri fotografi.
Para fotografer yang sudah sangat familier dengan kota mereka dapat membangun kembali semangat berwisata, dengan memberikan para pelanggan sebuah pengalaman yang lokal. Selain memotret, para fotografer dapat memberikan masukan bagi para pelanggan yang hanya diketahui orang lokal, contoh seperti rekomendasi tempat untuk foto mereka, hingga tempat-tempat unik yang tidak diketahui banyak orang dan tempat makan yang enak.Ke mana pun kita berada, fotografi pasti dibutuhkan. Keinginan untuk mengabadikan dan membagikan segala momen dalam hidup secara cepat dan mudah menjadi alasan mengapa layanan fotografi berbasis online pun hadir. Contohnya, SweetEscape, sebuah platform fotografi berbasis online yang menyediakan aplikasi untuk dapat memesan jasa fotografer profesional di 500+ kota di seluruh dunia, dan menerima hasil foto berkualitas dalam 48 jam setelah sesi pemotretan.
Manfaat Platform Fotografi Online
Akses untuk foto berkualitas tinggi bagi semua kalangan menjadi sesuatu inovasi yang terus dikembangkan di industri fotografi global hingga di Indonesia. Hal tersebut dapat dieksekusi dengan penawaran harga yang baik, hingga mempermudah proses booking dan penerimaan hasil foto. Karena sebuah momen berlalu cepat, tentunya para pelanggan tidak mau ketinggalan membagikannya di media sosial. Pengalaman para pelanggan pun dapat dipermudah dengan menyediakan layanan berbasis online.
Pelanggan dapat memilih destinasi, melihat hasil foto fotografer, melakukan pemesanan sesuai dengan jadwal kosong pelanggan, serta dapat berbicara dengan customer service dan fotografer, hingga mengunduh hasil foto dengan cepat. Pembuatan aplikasi pun dapat lebih meningkatkan nilai kemudahan.
Sangat penting sekali menerapkan standar yang tinggi agar dapat memberikan kenyamanan bagi para pelanggan, mulai dari proses booking hingga hasil foto-foto yang diberikan. Karena hal tersebut juga dapat terpancarkan dalam hasil foto dan bagaimana ia menceritakan pengalamannya kepada kenalannya. Keahlian yang matang untuk memenuhi berbagai kebutuhan juga menjadi kunci. Baik itu untuk foto momen liburan, ulang tahun, wisuda, quality time bersama anak dan pasangan hidup, dan seterusnya. Usaha-usaha pun juga memahami bahwa konten visual yang baik dapat membangun pertumbuhan usaha dan relevansi dengan para pelanggan.
Industri fotografi akan terus melaju secara positif selama mengikuti kebiasaan para audiens di media sosial dan beradaptasi dengan perkembangan sosial yang ada. Dengan banyaknya keperluan dalam hidup yang membutuhkan aspek visual, kita akan terus berada disini untuk memotretnya.
*Kolom ini merupakan kolom kolaborasi Marketeers x GDP