Menilik Potret Industri Furnitur di Indonesia

marketeers article
White living room with couch, openwork table, carpet and armchair

Industri furnitur dan kerajinan menjadi salah satu prioritas nasional dengan ketersediaan bahan baku berupa kayu, rotan, dan bahan alami yang mencukupi di Indonesia. Namun, kedatangan para pemain asing ke dalam negeri membuat persaingan kian kompetitif. Lantas, seperti apa potret industri furnitur di Indonesia saat ini? Dan apa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan industri ini?

Ekspor industri furnitur Indonesia pada 2015 mencapai US$1.71 miliar, pada 2016 mencapai US$1.61 miliar, dan sebesar US$1.63 miliar pada 2017.

Sementara itu, nilai perdagangan furnitur dunia berdasarkan data CSIL sebesar US$130 Miliar pada 2015, US$131 miliar pada 2016, dan US$138 miliar di 2017.

Kinerja ekspor furnitur juga masih relatif kecil dibandingkan dengan potensi bahan baku yang ada. Seperti diketahui, Indonesia merupakan penghasil 85% bahan baku rotan dunia. Daerah penghasil rotan di Indonesia sebagian besar berada di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Dari 306 jenis rotan, saat ini baru 51 jenis yang termanfaatkan.

“Kinerja ekspor industri furnitur serta peranan Indonesia dalam ekspor furnitur dunia harus ditingkatkan lagi,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Cirebon, Sabtu (03/11/2018).

Salah satu upaya dikatakan Airlangga telah dilakukan, yakni mendirikan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di lokasi Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.

Peningkatan kapasitas SDM terampil juga dilakukan dengan Program Pendidikan Vokasi yang link and match antara SMK dengan industri.

“Mari sama-sama kita dongkrak industri ini karena pasarnya terbuka luas. Hal ini sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035. Fokus pengembangannya antara lain lewat teknologi desain furnitur (computer-aided design/CAD dan computer-aided manufacturing/CAM) yang terintegrasi jaringan internet(internet of things),” pungkas Airlangga.

Bagaimana menurut Anda? Akankah cara ini cukup efektif mendongkrak pertumbuhan industri furnitur nasional?

Related

award
SPSAwArDS