Ritel restoran cepat saji McDonald’s mulai mencari cara bagaimana mencipatakan brand image yang positif di benak konsumen demi membuat bisnisnya berkesinambungan.
Wajar saja, selama ini, yang menjadi tantangan perusahaan fast food seperti McDonald’s adalah bagaimana mematahkan stigma negatif seputar makanan yang mereka sajikan.
Salah satu langkah strategis McDonald’s adalah dengan menyajikan makanan yang lebih sehat untuk anak-anak. Pada tahun 2022, McDonald’s berkomitmen melakukan perbaikan dan peningkatan makanan dengan pola makanan seimbang pada menu Happy Meal mereka.
Strategi ini akan berjalan di 120 negara di mana McDonald’s beroperasi.
Lewat cara itu, perusahaan yang memiliki 37.000 gerai di mana 90%-nya bersistem waralaba ini akan menyajikan secara transparan informasi gizi yang dikandung pada setiap makanannya, khususnya menu-menu Happy Meal.
Pihaknya akan kian bertanggung jawab dalam memilih metode pemasaran yang inovatif untuk anak-anak, agar membantu mempengaruhi pembelian makanan dan minuman yang direkomendasikan.
“Kami menyadari adanya kesempatan bahwa kami harus memberi dukungan kepada keluarga sebagai salah satu restoran yang paling sering dikunjungi di dunia, dan tetap berkomitmen untuk memperbaiki kualitas makanan,” ujar Steve Easterbrook, Presiden dan CEO McDonald’s Corporation.
Steve melanjutkan, langkah ini akan memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen dan memberi manfaat bagi jutaan keluarga yang berujung pada membangun brand equity McDonald’s menjadi lebih baik.
Sejak tahun 2013, McDonald’s mulai bekerja sama dengan aliansi non-profit Healthier Generation dalam mengembangkan rencana komprehensif di 20 negara utama.
McDonald’s sepakat memberikan kesempatan kepada para pelanggannya untuk menikmati buah, sayuran, susu rendah lemak serta air bersih. Perusahaan ini mengaku, banyak dari ke-20 pasar tersebut yang ternyata permintaannya jauh lebih cepat ketimbang komitmen yang ditargetkan.
Ada lima Global Happy Meal Goals yang hendak dicapai McDonald’s hingga tahun 2022.
1. Menawarkan makanan seimbang
Dengan menggunakan kriteria gizi yang ketat berdasarkan kebijakan sains asupan gizi, pada akhir tahun 2022 nanti, setidaknya 50% menu Happy Meal yang tercantum pada seluruh menu (baik di papan menu yang ada di restoran, kios, dan aplikasi online), akan memenuhi kebijakan Happy Meal Global terbaru.
Kebijakan itu mengandung kurang dari atau sama dengan 600 kalori; 10% kalori dari lemak jenuh; natrium 650mg; dan 10% kalori dari gula tambahan.
Saat ini, 28% kombinasi Happy Meal yang ditawarkan pada papan menu McDonald’s di 20 negara utama telah memenuhi kriteria nutrisi seperti di atas.
Agar menjadikannya hingga 50% atau lebih, setiap negara boleh menambahkan varian menu baru, merumuskan ulang, atau menghapus variasi menu Happy Meal yang lama untuk meningkatkan nutrisi yang dibutuhkan.
2. Penyederhanaan bahan
Sejalan dengan selera serta preferensi pelanggan yang semakin berkembang, McD akan menyederhanakan bahan makanan dengan menghilangkan perasa buatan, pewarna buatan serta mengurangi penggunaan pengawet buatan.
McDonald’s Indonesia saat ini tengah mengkaji ulang paket menu Happy Meal untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar memenuhi kriteria nutrisi yang telah ditentukan.
Rencananya, pada tahun 2019, McDonald’s Indonesia akan menawarkan paket menu Happy Meal baru yang lebih memenuhi kriteria nutrisi yang telah ditetapkan secara global.
3. Transparan dengan informasi nutrisi
Perusahaan telah melakukan upaya untuk memenuhi keinginan konsumen agar mendapatkan akses terhadap informasi nutrisi dengan mudah, terutama pada menu Happy Meal. Pihak global memastikan bahwa informasi nutrisi untuk Happy Meal tersedia dan dapat diakses melalui semua situs milik McDonald’s termasuk pada aplikasi pesan antar.
4. Tanggung jawab pasar
Di bawah tujuan baru tersebut, semua menu paket Happy Meal yang diiklankan untuk anak-anak harus memenuhi kriteria gizi terbaru McDonald’s, dan akan terus memenuhi ketentuan periklanan lokal untuk pemasaran kepada anak-anak.
5. Memanfaatkan pemasaran inovatif
McDonald’s menyadari pihaknya mesti mengambil langkah pemasaran inovatif, termasuk dalam hal kemasan dan promosi. Ia juga akan memanfaatkan penggunaan teknologi baik di kios maupun aplikasi mobile untuk membantu menyediakan informasi tentang buah, sayur, susu rendah lemak, biji-bijian, serta rendah protein dan air pada menu Happy Meal.
Editor: Sigit Kurniawan