Dengan mengakui dirinya sebagai koperasi yang fokus pada sektor jasa, Koperasi KOI (Komunitas Ojek Indonesia) berjanji memberikan kehidupan yang lebih baik pagi ojek pangkalan. Caranya dengan membuka bengkel perawatan kendaraan bagi ojek pangkalan yang tergabung ke dalam Koperasi KOI. Tak hanya itu, penyediaan suku cadang dan kebutuhan rumah tangga juga akan disediakan di Koperasi KOI.
Menelisik lebih jauh tentang program koperasi yang diperuntukkan khusus KOI ini, tentunya tak lepas dari pemikiran anggaran dasar yang didapat oleh KOI agar koperasi ini terwujud. Anggaran yang masuk ke sistem koperasi KOI ini diawali dari simpanan yang terkumpul dari seluruh KOI yang tergabung.
“Terdapat dua jenis simpanan, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib. Simpanan pokok yang hanya dibayarkan satu kali seumur hidup dipatok dengan angka Rp 100 ribu/anggota. Sedangkan, untuk simpanan pokok yang dibayarkan setiap bulannya berkisar Rp 100 ribu/anggota,” ujar Ainur Rofiq, Kepala Suka Dinas Koperasi dan UKM Kotamadya Jakarta pada saat hari terakhir pelatihan untuk tukang ojek pangkalan di Jakarta, Rabu (07/10/2015).
Angka untuk masing-masing simpanan tersebut merupakan hasil perundingan yang dilakukan oleh Kepala Suka Dinas Koperasi dan UKM Kotamadya Jakarta dengan perwakilan KOI yang berjumlah 35 orang. Terkait biaya simpanan yang ditetapkan kepada anggota koperasi, Ainur menjelaskan bahwa terkhusus untuk biaya simpanan wajib, angka Rp 100 ribu/bulan merupakan angka minimal.
“Biaya Rp 100 ribu/bulan untuk simpanan wajib merupakan angka minimal. Jika tukang ojek pangkalan ingin memberikan jumlah yang lebih banyak dari itu dengan senang hati kami terima. Sebab, anggaran yang masuk dari hasil simpanan akan dipinjamkan kembali kepada anggota,” tutup Ainur.
Tidak hanya mampu dipinjamkan kembali, anggaran yang berupa simpanan baik itu yang sifatnya pokok dan wajib merupakan bukti keanggotaan tukang ojek pangkalan pada Koperasi KOI.