Tak bisa dipungkiri, evolusi di dunia marketing terus terjadi. Berawal dari Marketing 1.0 yang berbasis product-driven, sekarang berpindah menjadi Marketing 5.0, yaitu technology for humanity. Di era ini, marketing berbicara mengenai teknologi dan new customer experience.
Prof. Dr. Waldemar Pfortsch, Co-author H2H Marketing mengatakan bahwa saat ini, marketing semakin berkembang menjadi lebih dinamis serta beradaptasi dengan kondisi yang sedang terjadi. Selain itu, terdapat 5 tahapan dalam customer path marketing 5.0 yang diyakini lebih impactful.
“Customer path sekarang adalah 5A, yaitu aware, appeal, ask, act, dan advocate. Ada dua titik disini, yakni physical dan digital. Maksudnya, kelima tahapan tersebut dapat dilakukan secara online, maupun offline. Dengan begitu, hasilnya akan lebih impactful,” kata Waldemar dalam World Marketing Forum 2021: Technology for Humanity and Productivity for Happines, Kamis (21/10/2021).
Dalam buku Human to Human(H2H) Marketing yang ditulis bersama dengan Philip Kotler, Waldemar menjelaskan bahwa ada tiga model marketing dari H2H, yaitu service dominant-logic, design thinking, dan digitalization. Model pertama, yaitu service dominant-logic yang mementingkan nilai dari ekosistem kolaborasi dan kepuasan pelanggan.
Kedua, design thinking.Model ini melihat marketing sebagai pola pikir yang berpusat pada manusia. Selain itu, model ini juga memandang bahwa pemasaran merupakan inovasi yang terus dilakukan secara berulang-ulang serta berasal dari wawasan yang mendalam.
Ketiga, digitalisasi. Dalam konteks H2H Marketing, digitalisasi dianggap sebagai teknik pemasaran dari H2H marketing. Menurut Waldemar, dengan adanya digitalisasi, individual pun akan bisa digapai.
“Dengan ketiga model tersebut, marketing dapat digunakan di berbagai keadaan. Tiga model ini membuat marketing menjadi berkelanjutan, membawa inovasi yang kita miliki menjadi berpusat pada manusia. Ditambah dengan digitalisasi yang dapat meningkatkan kepercayaan, karena saat ini hubungan nyata sudah tidak ada lagi,” tambah Waldemar.
Selanjutnya Prof. Masahiro Toriyama selaku Translator H2H Marketing in Japan turut menjelaskan mengenai value dari H2H Marketing. Menurutnya, di era inilah terjadi integrasi antara elemen-elemen penting dalam marketing. Selain itu, saat ini teknologi dapat melakukan semua hal yang manusia lakukan di masa lalu. Itulah yang menjadi perhatian utama dalam marketing.
“Di era ini, manusia ditempatkan menjadi pusat dalam konsep marketing. Tanpa manusia didalamnya, teknologi akan menjadi bahaya. Oleh karena itu, dalam Marketing 5.0, teknologi dan manusia yang merupakan elemen penting dalam marketing disatukan,” tutup Masahiro.
Editor: Eko Adiwaluyo