Menilik Upaya Cinema XXI Bertahan Sepanjang Pandemi

marketeers article

Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga kini telah menjadi penghambat pertumbuhan Cinema XXI di Tanah Air. Bagaimana tidak, pada awal pandemi pada Maret tahun 2020,  seluruh jenis studio yang ada di Cinema XXI terpaksa harus berhenti beroperasi secara total hingga kuartal ketiga tahun 2021.

Eci Bukhori, Sales Group Head PT Nusantara Sejahtera Raya (Cinema XXI) mengatakan, adaptif adalah langkah yang ditempuh Cinema XXI. “Saat tingkat pandemi menurun dan kami mengoperasikan kembali bisnis kami, kami beradaptasi dengan menerapkan  serangkaian protokol kesehatan secara ketat dan membatasi kapasitas penonton,” ujarnya.

Ia menambahkan, sifat adaptif yang diterapkan juga termasuk dengan mengikuti perkembangan zaman seperti memanfaatkan teknologi digital. Mulai dari mengoptimalkan aplikasi M-Tix yang dimiliki, hingga memanfaatkan sosial media sebagai kanal promosi.

“Kami telah memiliki aplikasi M-Tix sejak 2017. Namun, aplikasi ini hanya digunakan masyarakat untuk membeli tiket nonton saja. Kami melihat pengguna kami didominasi generasi Z, yang mana cenderung menyukai proses yang praktis. Dengan demikian, kami melengkapi fitur M-Food di dalamnya yang bisa digunakan untuk membeli makanan dan minuman di Cinema XXI,” imbuh Eci pada acara Marketeers iClub, Jumat (28/01/2022).

Tak sampai situ, di dalam aplikasi M-Tix juga dibuat serangkaian kegiatan digital. Sebut saja Lucky Wheels yang merupakan games yang di adakan setiap tanggal 21 setiap bulannya pada tahun lalu. Permainan ini akan memberi kesempatan bagi pemenang untuk mendapatkan tiket nonton, voucher makanan atau souvenir. Eci mengaku hal ini mampu menarik minat masyarakat menggunakan aplikasi M-Tix.

“Meskipun hingga saat ini komposisi pembelian offline masih tinggi, namun setiap tahunnya pembelian secara online meningkat,” tegasnya.

Terkait memanfaatkan sosial media sebagai alat promosi, ada tiga pilar konten utama yang dilakukan Cinema XXI. Pertama, konten mengenai promo menatik yang ditawarkan. Kedua, konten mengenai informasi film baru yang akan tayang. Ketiga, konten rekomendasi film yang harus di tonton setiap minggunya.

Menariknya, WhatsApp Business juga dimanfaatkan Cinema XXI. WhatsApp Business cukup signifikan digunakan masyarakat untuk memesan studio untuk acara pribadi, seperti acara nonton bareng keluarga maupun kerabat.

“Umumnya, penonton Indonesia bersifat tidak mau ketinggalan momentum. Di mana ingin menjadi yang paling dulu untuk menonton sebuah film. Dengan sejumlah langkah yang kami terapkan, kami optimistis penonton Cinema XXI di tahun ini akan lebih baik di banding dua tahun lalu. Kami juga optimistis untuk mengembalikan trafik seperti sebelum pandemi,” tutup Eci.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

    Related

    award
    SPSAwArDS