Berselancar di dunia maya merupakan aktivitas yang menyenangkan untuk mencari kesenangan. Sayangnya, selain mencari kesenangan, ada orang-orang tidak bertanggungjawab yang menggunakan dunia maya untuk melakukan pelecehan yang dikenal dengan cyberbullying. Parahnya, mayoritas korban cyberbullying adalah anak-anak. Sebab itu, orang tua seharusnya tidak mengabaikan bahaya cyberbullying.
Melihat fenomena ini, Kaspersky Lab dan iconKids & Youth melakukan studi bertajuk Growing Up Online – Connected Kids. Studi ini menunjukkan cyberbullying adalah sebuah ancaman yang jauh lebih berbahaya bagi anak-anak daripada yang banyak orang tua perkirakan. Konsekuensi dari pelecehan online ini merupakan masalah serius yang berhubungan dengan kesehatan dan sosialisasi.
Studi menunjukkan hanya 4% dari anak-anak mengaku ditindas secara online (dibandingkan dengan 12% dalam kehidupan nyata), pada kenyataannya tujuh dari sepuluh kasus berakibat memberikan konsekuensi yang traumatis.
Orang tua menyebut beberapa dampak negatif yang ditimbulkan ketika anak-anak mengalami cyberbullying. 37% korban melaporkan kepercayaan diri mereka menjadi sangat rendah, 30% melihat penurunan dalam proses belajar di sekolah, dan bahkan 28% mengatakan anak-anak mereka mengalami depresi.
Tidak hanya itu, 25% dari orang tua menyatakan bahwa cyberbullying telah mengganggu pola tidur anak-anak mereka dan bahkan 21% mengatakan cyberbullying menyebabkan mimpi buruk (21%). Orang tua dari 26% korban menyadari bahwa anak-anak mereka sudah mulai menghindari kontak dengan anak-anak lainnya dan 20% menemukan anak-anak mereka mengidap anoreksia.
Hal yang juga mengkhawatirkan adalah statistik menunjukkan bahwa 20% dari anak-anak menyaksikan anak lain ditindas secara online dan di 7% kasus mereka bahkan berpartisipasi di dalamnya. Survei menunjukkan bahwa anak-anak sering menyembunyikan insiden cyberbullying dari orang tua mereka. Padahal, ini membuat tugas orang tua melindungi anak-anak menjadi lebih rumit. Meski begitu, ini bukan hal yang mustahil.
Andrei Mochola, Head of Consumer Business di Kaspersky Lab menekankan pada orang tua untuk melindungi anak-anak dari bahaya cyberbullying. Menurutnya, anak-anak tidak hanya hidup di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya yang bagi mereka sama nyatanya. Di Internet, anak-anak bersosialisasi, belajar hal-hal baru, dan bersenang-senang. Namun terkadang, mereka menghadapi situasi yang tidak menyenangkan.
“Solusi terbaik dalam hal ini adalah dengan berbicara kepada anak Anda dan menggunakan perangkat lunak parental control yang dapat mengingatkan Anda terhadap setiap perubahan mencurigakan di halaman jejaring sosial mereka,” kata Andrei.