Potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar dan tumbuh eksponensial akibat pandemi. Namun, negara ini masih kekurangan jutaan talenta digital untuk memenuhi aspirasi Indonesia menjadi negara ekonomi digital. Di sisi lain, pemerintah fokus pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif untuk memerangi krisis iklim. Menyikapi hal tersebut, dentsu Indonesia mengungkapkan komitmennya untuk Scaling New Heights (meningkatkan skala baru) pada tahun 2022 dan seterusnya untuk mendukung prioritas bangsa.
Kementerian Perdaganan memprediksi ekonomi digital Indonesia akan tumbuh hingga delapan kali lipat pada 2030, dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun. Selain itu, PDB Indonesia juga diprediksi akan mencapai lebih dari 55% dari total PDB negara-negara ASEAN pada tahun 2030. Hal ini semakin memperkuat fakta bahwa Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan tercepat dan pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, menurut Bank Dunia.
dentsu Indonesia merupakan salah satu jaringan agensi terintegrasi terbesar di negara ini. Sehingga, merasakan tanggung jawab yang mendalam untuk memainkan perannya dalam mencapai tujuan bangsa terutama ekonomi digital dan environment, sustainability, and governance (ESG) dengan cara menjadi A Force for Growth and Good.
“Kami memiliki fondasi dan kesadaran digital yang kuat di dentsu Indonesia yang akan terus kami perkuat. Sehingga, kami dapat meningkatkan dan membantu Indonesia mencapai ketinggian baru. dentsu akan terus meningkatkan kapabilitas kreatif, media, and customer experience management (CXM) dan meluncurkan solusi inovatif baik untuk incumbent maupun start-up, dengan semangat Gotong Royong,” kata Prakash Kamdar, CEO of dentsu Indonesia dan Singapura, dalam siaran persnya.
Lima Tren Periklanan 2022
Kamdar menambahkan bahwa dentsu Indonesia melihat lima tren utama yang meningkat pada tahun 2022. Pertama, dunia yang semakin banyak data. Hal ini didorong oleh algoritma dan lebih terhubung untuk mendorong pengalaman konsumen yang lebih dipersonalisasi dan menarik. Namun, tetap diimbangi dengan kebutuhan privasi data pribadi. Kedua, perubahan gaya hidup terkait pandemi terus berlanjut, terutama e-commerce, live commerce, gaming, dan e-health.
Ketiga, metaverse berakselerasi dan Web 3.0 kemungkinan akan mengikuti. Ini berupa taruhan besar big tech pada metaverse. Keempat, profit in purpose. Perusahaan tidak akan merasakan keuntungan jika ia mendorong pertumbuhan dan konsumsi yang sembrono dengan mengorbankan manusia dan planet kita.
Terakhir, permintaan yang meningkat untuk pengalaman fisik akan meledak dengan orang-orang yang sebagian besar terkurung di rumah selama tahun 2020 dan 2021. “Oleh karena itu, sektor perjalanan dan perhotelan akan kembali bangkit secara besar-besaran,” katanya.
Saat ini, lini layanan Media dentsu telah menempati posisi ranking #1 Media Agency dalam peringkat Kualitatif RECMA dan ranking #1 di COMvergence New Business League pada tahun 2020 dan 2021. Lini ini berencana untuk memperkuat dan meningkatkan skala lebih jauh dengan secara konsisten memperluas solusi media full-funnel yang terintegrasi untuk menanggapi perilaku konsumen terbaru. Termasuk, yang terkait dengan e–commerce dan gaming. Layanan medianya didukung oleh kecerdasan data yang sangat tajam, memanfaatkan sistem dan tools yang dimiliki dan disindikasikan.