Mengelola Komunitas Menjadi Strategi Marketing yang Ampuh

marketeers article
Ilustrasi komunitas. (FOTO: 123RF)

Oleh: Audri Ijod Sianturi, Direktur Ops & Production Springboard

Di era digital ini, menggaet fans atau penggemar saja mungkin sudah tidak relevan. Artis atau public figure kini juga perlu berupaya lebih keras untuk menjadikan penggemar mereka sebagai friends atau teman setia.

Brand pun perlu melakukan hal yang sama. Karena kini, interaksi yang lebih personal dan interaktif lewat media sosial bisa menjadikan beragam batasan seperti batasan geografis dan demografi menjadi tak berarti lagi.

Hal ini linear dengan penggunaan internet yang menembus batasan akses platform hiburan. Karena, kini audiens tak lagi hanya pada mendapat asupan konten lewat televisi dan radio.

BACA JUGA: Bidik Pasar Komunitas, Bank Raya Hadirkan Fitur Saku Bareng

Kini, internet telah berhasil memberikan alternatif konten dengan spektrum yang lebih luas.

Dalam teori ilmu komunikasi Uses and Gratification, dikemukakan bahwa orang-orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu. Artinya, kini masyarakat benar-benar memegang kendali atas konsumsi media yang mereka nikmati.

Kesuksesan dari konversi fans menjadi friends sendiri dibuktikan oleh VINDES. Konten yang dikembangkan bersama Vincent dan Desta ini tampil sebagai konten yang mampu menjalin kedekatan dengan audiens lewat QnA, live streaming, meme dan kuis untuk menjaikan audiens sebagai friends.

Bintang tamu yang sudah hadir di video podcast VINDES, dikumpulkan dalam sebuah kompetisi olahraga seperti ‘Tepok Bulu’, ‘Tiba-Tiba Tennis’ dan ‘Bahkan Voli’. Audiens dari masing-masing bintang tamu pun ‘disulap’ menjadi atlet, dari situlah sebenarnya komunitas terbentuk.

BACA JUGA: P3I DKI Jaya Tantang Kreativitas para Komunitas Periklanan di CPX 2024

Senada halnya dengan komunitas karaoke Korea (Noraebang) yang belakangan ini banyak diadakan. Noraebang hadir untuk mengajak audiens untuk bersenang-senang sekaligus berkomunitas membangun jejaring sosial.

Strategi yang kurang lebih sama juga tersaji dalam kompetisi Vespa balap yang diinisiasi oleh Springboard.

Dengan menyajikan wadah kompetisi balapan dengan dibumbui gimmick dan intrik yang menarik, tidak hanya sukses menggaet komunitas skuter, bengkel dan penggemar skuter tapi juga dapat menjadi tontonan sportainment yang menarik dan menghibur.

Community Marketing Jadi Kunci Marketing Otentik

Dari sini, fans yang menjelma menjadi friends akan merasa menjadi bagian dari perjalanan sosok atau suatu merek.

Sehingga, mereka secara aktif mau terlibat, berinteraksi, dan merasa memiliki peran dalam komunitas sesama penggemar. Komunitas yang terbentuk secara otentik juga dapat menjadi pangsa pasar ideal bagi brand yang ingin mempromosikan produk mereka.

Di sini, media sosial memainkan peran penting untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal.

BACA JUGA: Urgensi Strategi Product Management di Tengah Ketidakpastian

Lewat media sosial, community marketing tak hanya hadir untuk menjual produk atau layanan tetapi juga untuk menciptakan rasa memiliki dan membangun hubungan yang tulus dengan pelanggan.

Dengan merawat komunitas, pemasar dapat memanfaatkan pemasaran dari mulut ke mulut, di mana pelanggan yang merasa puas menjadi advokat merek dan secara aktif mempromosikan produk atau jasa mereka.

Anggota komunitas yang puas akan lebih mungkin merekomendasikan brand kepada orang lain sehingga menciptakan efek word of mouth yang positif dan efektif.

BACA JUGA: Motul Bangun Hubungan dengan Komunitas lewat Pembalap HRC

Jika beberapa anggota komunitas pun merasa puas, mereka akan melakukan hal yang sama, dan siklus ini terus berlanjut yang kemudian menciptakan efek bola salju dari promosi positif.

Di sisi lain, komunitas juga dapat menjadi sumber feedback yang berharga dan ide-ide inovatif untuk produk atau layanan baru.

Karena, penggemar yang terlibat akan memberikan masukan yang jujur dan konstruktif.

Artinya, dengan melibatkan komunitas dan membangun hubungan yang dekat dan personal dengan para friends, brand dapat meningkatkan engagement, meningkatkan brand awareness, meningkatkan loyalitas pelanggan yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan transaksi penjualan.

Related

award
SPSAwArDS