Di tengah kesibukan sehari-hari, meluangkan waktu untuk diri sendiri menjadi kebutuhan yang sering terabaikan. Padahal, hal sederhana seperti menikmati teh dalam keheningan bisa menjadi bentuk self-preservation yang menjaga kedamaian jiwa.
Self-preservation tidak hanya membantu melindungi diri dari bahaya fisik, tetapi juga menjaga kesehatan mental dan emosional. Melansir Verywell Mind, berikut beberapa tips menerapkan self-preservation agar kedamaian jiwa tetap terjaga:
BACA JUGA: Tips Menolak Permintaan Tanpa Rasa Bersalah untuk People Pleaser
Kenali Kebutuhan Diri
Langkah awal untuk melindungi kedamaian jiwa adalah memahami apa yang Anda butuhkan. Hal ini bisa berupa waktu untuk sendiri, menetapkan batasan, atau bahkan menghindari situasi yang memicu stres.
Latih Regulasi Emosi
Belajarlah menerima emosi yang muncul dalam situasi sulit, seperti seperti takut, cemas, atau marah, tanpa menghakimi. Dengan teknik seperti menarik napas dalam-dalam atau memberi jeda sebelum bereaksi, Anda dapat merespons situasi dengan lebih tenang.
Tetapkan Batasan yang Sehat
Self-preservation juga berarti mengatakan “tidak” ketika Anda merasa beban terlalu berat. Ini batasan tidak hanya melindungi energi Anda, tetapi juga membantu menjaga hubungan yang lebih sehat, baik di lingkungan profesional maupun pribadi.
BACA JUGA: Cara Skrining Kesehatan Jiwa lewat Aplikasi SATUSEHAT Mobile
Prioritaskan Perawatan Diri
Mengambil jeda di tengah aktivitas sehari-hari adalah bentuk self-preservation yang efektif. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai, seperti membaca, mendengarkan musik, atau sekadar beristirahat tanpa gangguan. Aktivitas ini membantu mengembalikan energi dan menjaga keseimbangan emosional Anda.
Evaluasi Lingkungan Sekitar
Ketika menghadapi situasi yang berpotensi berbahaya, seperti konflik interpersonal, cobalah berhenti sejenak untuk menganalisis keadaan. Langkah ini dapat menghindarkan Anda dari keputusan impulsif yang mungkin memperburuk situasi.
Bangun Rasa Welas Asih pada Diri Sendiri
Self-preservation juga mencakup sikap menghargai dan menerima diri apa adanya. Ketika Anda menetapkan batasan atau meluangkan waktu untuk diri sendiri, Anda sebenarnya sedang menguatkan rasa welas asih pada diri sendiri.
Ini membantu Anda lebih mudah memaafkan kekurangan diri dan fokus pada potensi yang bisa dikembangkan. Dengan melatih diri untuk menjaga kedamaian jiwa, Anda akan merasa lebih siap menghadapi tantangan. Jadi, cobalah untuk mulai menerapkan hal-hal di atas secara berkala.
Editor: Ranto Rajagukguk