Menjahili Anak hingga Menangis Bisa Pengaruhi Kecerdasan Emosionalnya

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Menjahili anak hingga menangis sering kali dianggap sebagai gurauan semata. Padahal, hal ini bisa berdampak lebih serius yang tidak hanya memengaruhi kesehatan mentalnya, tetapi juga kecerdasan emosionalnya.

Hal tersebut dimuat dalam sebuah studi dari Harvard University Center on the Developing Child. Dijelaskan bahwa saat anak dijahili hingga menangis, ia bisa mengalami stres berlebihan yang lantas berdampak pada kondisi emosional dan perkembangan otaknya. 

Stres yang berkepanjangan berpotensi mengganggu perkembangan otak anak, khususnya pada bagian yang berfungsi mengatur emosi dan kemampuan belajar. Ketika otak terbebani stres, ini dapat mengganggu proses pembelajaran yang juga memengaruhi kemampuan kognitifnya. 

BACA JUGA: Jangan Terpuruk, Atasi Quarter Life Crisis dengan 6 Cara Ini

Anak yang sering mengalami stres cenderung memiliki kesulitan dalam memecahkan masalah, berkonsentrasi, serta mengembangkan keterampilan sosial. Mereka juga lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental di masa depan, seperti kecemasan dan depresi.

Selain itu, menjahili anak hingga menangis secara terus-menerus dapat merusak rasa percaya dirinya. Anak yang kurang percaya diri akan merasa kesulitan dalam beradaptasi di lingkungan sosial dan pendidikan, yang akhirnya bisa menghambat perkembangan kecerdasannya. 

Tidak berhenti di situ, rasa takut serta tidak nyaman yang dirasakan anak saat dijahili pun dapat membuatnya sulit berkonsentrasi dan memahami pelajaran di sekolah. Pasalnya, rasa aman dan percaya diri sangat penting untuk pembelajaran dan perkembangan otak yang sehat.

BACA JUGA: Kebanyakan Nonton TikTok Bikin Sulit Konsentrasi, Atasi dengan 5 Cara Ini

Lantas, bagaimana cara menyikapinya?

Sebagai orang dewasa, penting untuk memastikan bahwa interaksi dengan anak bersifat positif dan mendukung perkembangan mereka. Candaan ringan mungkin tidak berbahaya. 

Namun, jika menyebabkan anak merasa tidak nyaman atau menangis, hal ini perlu diwaspadai. Alih-alih menjahili anak sampai menangis, sebaiknya berikan dukungan emosional pada mereka dengan menciptakan lingkungan yang aman. 

Ini bisa membantu anak berkembang dengan lebih baik secara emosional dan intelektual. Penting juga untuk diingat bahwa setiap anak memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap candaan. 

Memahami batasan ini dan merespons dengan bijak adalah kunci untuk mendukung perkembangan yang sehat bagi anak.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS