Menparekraf: Ada Peluang Besar untuk Ekspor Produk UKM di Pasar Afrika
Sandiaga S. Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menyebutkan bahwa produk dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) di Indonesia terus membangun daya saing yang punya potensi yang besar di pasar ekspor.
Hal ini diungkapkannya pada pameran Nasional UMKM Kreatif dalam rangka Pekan Puncak Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024. Untuk mendukung misi tersebut, AKI 2024 dinilai menjadi platform yang tepat.
Program yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu ini telah menjadi wadah bagi ribuan usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) kreatif untuk memamerkan produk dan karya terbaik mereka.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat, lebih dari 6.800 pendaftar AKI 2024 dari 12 kota/kabupaten telah disaring menjadi 412 peserta yang mengikuti bootcamp dan pameran. Dari peserta tersebut, terpilih 12 UKM yang mewakili masing-masing daerah pada Pekan Puncak di Jakarta.
UKM yang terpilih adalah Tutu and Co, Silhouette Crochet, Galeri Batik Torsai, Guru Batik, Batik Nation, DDWAN, Ifamoy, Sincere Foods, Delawa Coffee Manggarai, RKD Coffee Merauke, Story Tale, dan Qara’a.
BACA JUGA: Menparekraf: Digitalisasi Membuka Akses Pasar untuk UMKM Surabaya
Selain meningkatkan visibilitas, Pekan Puncak AKI 2024 ini juga membantu para finalis menjalin kerja sama dengan konsumen, mitra bisnis, serta investor potensial. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pekan Puncak AKI telah berhasil mencatatkan prestasi luar biasa.
Pada 2021-2023, omzet yang dihasilkan para UKM yang menjadi finalis AKI mencapai sekitar Rp 845 juta, dengan pengunjung mencapai 50 ribu orang. Selain itu, banyak perjanjian bisnis baru yang tercipta, dengan total nilai transaksi lebih dari Rp 500 juta.
“Selama empat tahun terakhir, AKI telah melalui berbagai tantangan, dimulai dari masa pandemi. Dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, AKI berhasil tidak hanya menghadapi pandemi tetapi juga memulihkan sektor ekonomi kreatif,” ungkap Sandiaga dalam acara puncak Malam Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024 yang digelar pada Sabtu (14/9).
BACA JUGA: Menparekraf: Pengeluaran Wisatawan Sports Tourism 2x Lebih Tinggi
Tak hanya pameran, para finalis AKI 2024 juga mendapatkan akses ke sesi mentoring eksklusif, tantangan bisnis, dan peluang kolaborasi dengan pemain industri besar.
Beragam langkah ini ditujukan untuk membantu UKM memaksimalkan potensi bisnis mereka di sektor kuliner, fesyen, musik, teknologi, dan lainnya. “Kami ingin kontribusi dari ekonomi kreatif ini meningkat dari 8%, menjadi 12%, menciptakan 30 sampai 35 juta lapangan kerja yang berkualitas,” ujar Sandiaga.
Sandiaga juga menyoroti rencana ekspor 12 UKM yang terpilih dalam AKI 2024. Ia optimistis bahwa produk-produk UKM Indonesia memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional.
“Bagi para UKM, finalis AKI yang memiliki produk dengan kualitas internasional akan dibawa untuk bisa ikut kelas ekspor dari Kemendag. Kami baru membuka Indonesia-Africa Forum, dan peluang terbesar menurut saya ada di Afrika untuk ekspor. Dan yang kedua adalah tujuan pasar-pasar baru yang belum tersentuh, seperti India, Pakistan dan Timur Tengah,” tutur Sandiaga.
Keberhasilan AKI 2024 tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat. Sandiaga berharap, dengan terus memberikan dukungan dan fasilitasi, ekonomi kreatif Indonesia dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz