Menparekraf: Semua Peserta Pameran AKI 2024 Denpasar Berkualitas
Pameran Apresiasi Karya Indonesia (AKI) dari Direktorat Kuliner Kriya Desain dan Fesyen, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) telah sampai di Kota Denpasar. Terdapat 39 jenama peserta Pameran AKI Denpasar 2024 yang terdiri atas bidang Kriya, Fesyen, Kuliner, Games, Musik dan Film.
Sandiaga Salahuddin Uno, Menparekraf hadir langsung mengunjungi Pameran AKI Denpasar 2024, dengan mengajak dua Duta Besar RI, yakni Sukmo Harsono (Dubes RI untuk Panama, Republik Honduras, Republik Kosta Rika, dan Republik Nikaragua) dan Iwan Bogananta (Dubes RI untuk Bulgaria, Albania, & Makedonia Utara).
Sandiaga mengajak dua Dubes untuk memberikan masukan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) di Pameran AKI Denpasar 2024 mengenai produk-produk yang dapat dipasarkan di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Menurut Sandiaga, terdapat tiga hal utama yang dapat diambil dari produk-produk UKM di AKI.
Pertama, inovasi produk UKM yang tidak kalah dengan produk luar negeri. Kedua, adaptasi pelaku UKM terhadap produk ramah lingkungan. Ketiga, kolaborasi yang meningkatkan kualitas dan daya saing produk.
BACA JUGA: Menteri ESDM Ungkap Konsumsi Migas Meningkat hingga 2040
“Saya ingin memastikan bahwa AKI 2024 akan menghasilkan UKM yang siap naik kelas ke global, terlebih dengan banyaknya wisatawan asing yang datang. Harapannya, modal untuk UKM juga bisa difasilitasi,” ujar Sandiaga dalam laporannya yang dikutip Marketeers pada Minggu (23/6/2024).
Sandiaga optimis dengan target belanja Rp 1 juta per pengunjung, dengan total transaksi yang bisa mencapai Rp 5-10 miliar. Menurutnya, semua produk peserta Pameran AKI Denpasar 2024 berkualitas dan siap untuk pasar global.
Banyak benefit yang dirasakan para jenama peserta Pameran AKI Denpasar 2024. Salah satu peserta, Novita Wesley, Owner NAMASTE 21, produsen ethno eco bag dari Bali.
Ia memiliki tiga target di pameran, yakni promosi, edukasi dan membangun jaringan. Dari sisi transaksi, dalam tiga hari pameran, ia menerima kenaikan 80% dibandingkan penjualan pada hari lain.
BACA JUGA: Menteri Perdagangan Luncurkan Trade Expo Indonesia Ke-39
“Saya ingin membangun citra merek NAMASTE 21 sebagai merek yang ramah lingkungan, peduli terhadap budaya lokal, dan mendukung komunitas. Maka dari itu, kami tidak hanya berjualan, namun juga mengedukasi pengunjung tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi limbah tekstil. Kami juga telah memperkuat hubungan dengan pelanggan lama dan menjalin hubungan baru dengan pelanggan potensial,” ujarnya.
Hal serupa juga dirasakan Rosita, Owner Batik Shibori. Batik Shibori adalah produsen ramah lingkungan produk kain, selendang/shawl, pakaian yang dibuat dengan teknik shibori.
“Pengunjung Pameran AKI Denpasar 2024 yang singgah di booth Rosita Batik Shibori rata rata tertarik dengan display warna biru dari pewarnaan indigo dan motif motif kain yang kami pamerkan,” ucap Rosita.
Owner dari jemana fesyen asal Surabaya ini mengikuti pameran dengan tujuan untuk menangkap peluang kerjasama dengan pengusaha lokal Bali untuk bisa berkolaborasi memasarkan produknya. Hasilnya, selama tiga hari Pameran AKI Denpasar 2024, penjualan Batik Shibori mencapai Rp 8 juta.
Pameran AKI Denpasar 2024 ini juga menjadi momentum untuk mendapat endorsement dari Menparekraf, karena mengunjungi satu persatu booth pameran. Wayan Sukandra, Manager Camilla Mozzarella mengungkapkan kebahagiaannya karena produknya dikunjungi oleh Menparekraf.
“Kami harap, kunjungan dari Pak Sandiaga nantinya dapat membuat produk keju kami merembet ke pasar domestik. Saat ini, produk kami kebanyakan disukai para Bule. Belajar dari pandemic COVID-19 di mana pasar internasional ditutup, kami harap pameran ini bisa membuat kami juga disukai pasar domestik,” tutur Wayan.
Editor: Ranto Rajagukguk