Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menuturkan dalam setiap tahun lapangan kerja yang tersedia hanya mampu menyerap sebanyak 2,9 orang pekerja. Hal ini menyebabkan angka pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi.
Dari penuturan Bahlil, sedikitnya serapan tenaga kerja karena kemauan generasi muda untuk menjadi pengusaha. Bahkan, mayoritas sarjana muda justru mengincar pekerjaan-pekerjaan di sektor pemerintahan, BUMN, dan swasta.
“Saat ini sudah ada 7 juta pengangguran yang ada di negara ini. Angkatan kerja setiap tahun hanya mampu menyerap 2,9 juta tenaga kerja. Maka dari itu kita harus dorong investasi sektor swasta untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Saya minta anak-anak muda untuk memiliki pandangan yang lebih luas, jadilah pengusaha yang mampu memberikan kontribusi nyata membuka lapangan pekerjaan dan memangkas angka pengangguran,” kata Bahlil melalui keterangannya, Jumat (13/1/2023).
BACA JUGA: Bahlil Lahadalia: Perbankan Belum Hadir untuk UKM
Menurutnya, dalam memulai usaha para pemuda tidak perlu menggunakan modal yang besar. Cukup dimulai dari kesungguhan tekad untuk memberikan kebermanfaatan bagi banyak orang.
Sebelum dipercaya menjadi menteri, Bahlil telah memulai usaha dari tanah Papua yang penuh keterbatasan. Namun, dengan kerja keras dan kebulatan tekad, dia bisa menjadi pengusaha kelas nasional.
“Jangan jadikan keterbatasan jadi alasan untuk menghambat perkembangan kita. Teruslah belajar dan berjejaring agar usaha yang dijalankan bisa terus berkembang,” ujarnya.
BACA JUGA: BKPM Tawarkan 22 Proyek Strategis Senilai Rp 37,32 Triliun
Sebagai informasi, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Agustus 2022 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,42 juta orang. Jumlah tersebut setara 5,86% dari total angkatan kerja tahun ini mencapai 135,30 juta orang.
Apabila dibandingkan Agustus 2021, jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 3,57 juta orang. Penduduk bekerja naik sebanyak 4,25 juta orang, sementara pengangguran turun sebanyak 0,68 juta orang.
Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebanyak 1,57 juta orang. Hanya sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang yang mengalami penurunan, yaitu sebesar 0,05 juta orang.
Kemudian, sebanyak 55,06 kita orang atau setara dengan 40,69% pekerja di sektor bisnis formal. Angka tersebut naik 0,14% dibandingkan dengan Agustus 2021.
Adapun persentase pekerja komuter Agustus 2022 sebesar 5,97%, mengalami peningkatan 0,37% dibanding Agustus 2021.
Editor: Ranto Rajagukguk