Menuju Momentum 2030, Ekonom: Jangan Investasi di Sektor yang Keliru
Dengan segala potensi yang dimiliki, Indonesia berpeluang besar menjadi salah satu dari sepuluh negara besar di dunia pada tahun 2030.
Namun, pertanyaan utamanya adalah, apakah kita mampu memanfaatkan momentum ini dan menghadapi tantangan yang ada dengan bijak?
BACA JUGA: Jaga Momentum, Paramount Petals Groundbreaking Akses Tol KM 25 Tangerang
Indonesia memasuki periode yang penuh dengan peluang besar. Menurut Muhammad Chatib Basri, Ekonom yang juga Menteri Keuangan RI ke-28 (2013-2014), pada tahun 2030 hingga 2045 Indonesia berpotensi menjadi salah satu dari sepuluh negara terbesar di dunia.
“Tren menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar. Saat ini saja, kita sudah masuk dalam 15 besar dunia jika dilihat dari size Indonesia,” kata Chatib Basri pada Indonesia Management Summit 2024 di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Senin (26/8/2024).
BACA JUGA: Colong Momentum, OpenAI Punya Kejutan Pekan Depan
Hal ini memberikan gambaran optimistis tentang masa depan ekonomi Indonesia, yang sering disebut sebagai potensi untuk menjadi “Indonesia Emas.” Namun, jalan menuju 2030 tidaklah mudah.
Chatib Basri mengingatkan bahwa meskipun kita memiliki potensi besar, ada tantangan yang harus dihadapi dengan serius. Salah satu tantangan terbesar adalah perubahan demografi.
“Pada tahun 2050, Indonesia akan memasuki fase aging generation,” jelasnya.
Saat ini, rasio ketergantungan di Indonesia masih relatif rendah, sekitar 45% pada awal tahun 2000. Namun, diperkirakan akan meningkat di atas 50% pada tahun 2050, terutama karena jumlah penduduk lanjut usia yang akan bertambah.
“Tantangan ini bukan disebabkan oleh tingginya angka kelahiran, melainkan oleh peningkatan jumlah penduduk lanjut usia,” tambahnya.
Hal ini mengindikasikan bahwa Indonesia akan menghadapi perubahan struktural yang signifikan dalam demografi penduduknya.
Menghadapi perubahan ini, diperlukan strategi yang tepat untuk memastikan Indonesia dapat memanfaatkan momentum yang ada.
Menurut Chatib Basri, salah satu langkah yang paling efektif adalah dengan mengakumulasi kekayaan sebelum memasuki masa pensiun.
“Kita harus berfokus pada akselerasi pertumbuhan ekonomi. Targetnya adalah mencapai pertumbuhan sebesar 8%,” tegasnya.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membantu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan akhirnya memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.
Lebih lanjut, Chatib Basri juga menekankan pentingnya investasi dalam sektor pendidikan dan kesehatan. Investasi ini bukan hanya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga untuk mempersiapkan generasi muda yang produktif dan siap bersaing di kancah global.
“Dengan investasi yang tepat, kita bisa memastikan bahwa sumber daya manusia Indonesia siap menghadapi tantangan global dan mengambil peran penting di panggung dunia,” paparnya.
Masa depan Indonesia tergantung pada bagaimana kita memanfaatkan peluang yang ada dan menghadapi tantangan yang muncul.
Dengan strategi yang tepat, Indonesia tidak hanya dapat mencapai status sebagai salah satu dari sepuluh negara terbesar di dunia, tetapi juga memastikan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.
“Kuncinya adalah kebijakan yang tepat dan komitmen bersama untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” tutup Chatib Basri.
Momentum menuju tahun 2030 sudah ada di depan mata. Kini saatnya bagi Indonesia untuk bergerak maju dan memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya, demi masa depan yang cerah dan sejahtera.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz